Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan warga Lidah Kulon Kota Surabaya yang berdekatan dengan Waduk Sepat mendatangi Pemkot Surabaya, Jumat, meminta segera dilakukan normalisasi saluran air di kawasan tersebut.
Ketua RT 2 RW 5 Lidah Kulon Sujono mengatakan warga yang tinggal di RT 2, RT 1 dan RT 5 di lingkungan RW 5 Kelurahan Lidah Kulon merupakan warga yang lokasi tempat tinggalnya berdekatan dengan waduk.
"Imbasnya, warga seringkali kebanjiran, utamanya di musim hujan. Karena itu, kami minta bu wali kota agar segera dibuatkan saluran air," katanya.
Pernyataan senada disampaikan perwakilan warga RT 05 RW 05, Gendut. Ia mengatakan, wilayahnya selama ini menjadi langganan banjir karena kondisi geografisnya yang rendah.
Tentunya, lanjut dia, hal itu berdampak pada kerusakan rumah dan jalan yang berlubang. Karenanya, dirinya bersama warga yang terkena dampak langsung dari banjir, mendatangi Balai Kota Surabaya.
"Kami mendatangi Pemkot agar segera menormalisasi saluran supaya tidak terdampak banjir lagi," ujarnya.
Lurah Lidah Kulon Budi Santoso yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, warga yang datang ke Balai Kota adalah warga RT 1, RT 2 dan RT 5. Menurutnya, wilayah tiga RT tersebut memang menempel di selatan waduk sepak (RT 5), lalu RT 2 berada di selatan RT 5 dan RT 1 berada di sebelah timur RT 2.
"Salurannya yang di RT 2 akan dinormalisasi. Dulu sempat ada yang menolak karena tanahnya mereka. Setelah diberi pemahaman, yang bersangkutan sudah rela," katanya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan Pemkot intinya sama dengan warga yakni agar bagaimana tidak banjir dan ada saluran.
"Untuk yang berkaitan langsung dengan waduk akan segera diperbaiki. Intinya, sisi hukum biar berjalan, dan untuk pembangunan biar berjalan. Insya Allah mulai minggu depan kami mulai turun ke sana," kata Eri Cahyadi.
Kedatangan warga tersebut, lanjut Eri, juga membuat Pemkot bisa memetakan warga di lingkungan mana yang berkaitan langsung dengan waduk. Sebab, selama ini juga ada warga dari RT lain yang juga menyampaikan aspirasi serupa.
Untuk itu, Eri meminta bantuan dari lurah dan juga warga untuk bersinergi bersama. "Kalau sudah tahu warga yang terdampak langsung, kami yakin berjalan. Minggu depan kami akan turun ke sana, nyusun DED dan akhir bulan bisa pelaksanaan. Kami minta tolong pak lurah dan juga warga mendampingi," katanya. (*)