Surabaya (Antara Jatim) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya mengusulkan agar panitia seleksi (pansel) rekrutmen Direktur Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) diganti menyusul permintaan wali kota yang meminta rekrutmen diulang karena hasilnya tidak memenuhi standar.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Rio Pattiselano, di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya mencoba melihat permasalahan ini dari hulunya, dimana pansel menyelenggarakan rekrutmen dirut PDPS ini dari awal.
"Saya menilai yang menjadi kekurangan pansel dalam menyelengarakan rekrutmen ini adalah tidak adanya keterbukaan dan transparansi, mulai bagaimana metode yang digunakan dan juga hasil rekrutmen yang sudah diselenggarakan," katanya.
Selain itu, lanjut dia, komisi B juga tidak pernah dilibatkan sama sekali dalam rekrutmen PDPS. Padahal dalam rekrutme PD Taman Satwa KBS beberapa tahun yang lalu dewan dilibatkan. "Bahkan kami diberikan kesempatan untuk menguji," ujarnya.
Menurut dia, ujung dari permasalahan rekrutmen dirut PDPS ini adalah tiga nama yang diusulkan Dewan Pengawas PDPS yang ditolak oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Konsekuensinya akan ada rekrutmen ulang yang tentunya akan membuat alokasi anggaran bertambah.
"Menurut saya yang melakukan pemborosan bukan pemkot, melainkan adalah dari PD Pasar Surya sendiri," katanya.
Sebab wali kota hanya menerima tiga nama untuk dipilih satu nama terpilih direktur utama. Jika dinilai tidak memenuhi standar maka harus dilihat juga sistem rekrutmen yang dilakukan oleh pansel, siapa saja yang berlaku sebagai penguji, hingga proses penilaiannya bagaimana.
"Setiap kali rekrutmen infonya dibutuhkan dana Rp200 juta. Nah ini sudah dua kali, akan jadi mubazir jika yang jadi akan masalah adalah panitia seleksinya yang ternyata kurang maksimal atau metodenya," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya nengusulkan agar panitia seleksinya diganti atau kalau tidak metodenya yang diganti.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya meminta rekrutmen calon dirut PDPS diulang atau dibuka kembali menyusul nilai hasil rekrutmen sebelumnya tidak memuaskan.
Menurut Risma, alasan tidak memilih tiga calon dirut dari Bawas PDPS tersebut bukan karena kemampuan teknis yang dimiliki jelek, melainkan lebih menyangkut soal etika.
Dewas PDPS sebelumnya telah mengirimkan tiga dari enam nama calon dirut PDPS hasil penilaian yang dilakukan yakni Dwi Hari (mantan Direktur Teknik dan Pelaksana Tugas/Plt Dirut PD Pasar), Bambang Parikesit (Plt. Dirut PD Pasar) dan Muhammad Sunar (pengusaha konstruksi).
Hanya saja Risma kurang sreg dengan tiga nama tersebut sehingga Bawas mengirim kembali hasil penilaian lengkap dari tiga calon tersebut. Namun, Risma menilai ketiga calon kurang layak sehingga meminta bawas melakukan rekrutmen ulang. (*)