Surabaya (Antara Jatim) - Salah seorang pengusaha muda konstruksi Muhammad Sunar siap mendaftar
rekrutmen ulang Calon Direktur Umum Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS)
yang rencananya akan dibuka pada akhir Agustus mendatang.
"Saya siap mendaftar lagi. Sebagai pengusaha, saya akan berupaya semaksimal mungkin melayani para pedagang dan para pembeli yang merupakan warga Surabaya," kata Sunar kepada Antara di Surabaya, Senin.
Dewan Pengawas PDPS sebelumnya telah mengirimkan tiga dari enam nama calon dirut PDPS hasil penilaian yang dilakukan yakni Dwi Hari (mantan Direktur Teknik dan Pelaksana Tugas/Plt Dirut PD Pasar), Bambang Parikesit (Plt. Dirut PD Pasar) dan Muhammad Sunar (pengusaha konstruksi).
Hanya saja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai ketiga calon kurang layak sehingga meminta bawas melakukan rekrutmen ulang. Dewas PDPS sendiri mempersilakan tiga calon dirut tersebut untuk mendaftarkan kembali saat rekrutmen ulang dibuka kembali.
Sunar mengaku sudah menyiapkan formula khusus untuk menyelesaikan masalah pelik yang melilit PD Pasar Surya seperti halnya tunggakan pajak mencapai miliaran rupiah yang merupakan warisan pengelola sebelumnya.
Pria yang sudah menjalani profesi sebagai pengusaha konstruksi selama 20 tahun ini berjanji akan berusaha membenahi carut marut manajemen internal PDPS dan juga menaikkan pendapatan PDPS yang semakin tahun terus menurun.
Terhitung sejak satu dasawarsa terakhir, Sunar memiliki tiga perusahaan kontruksi yang kesemuanya berstatus sehat. Karena keberhasilan di bisnis konstruksi yang digelutinya, ayah dua anak ini dipercaya oleh kawan-kawan sejawatnya di bidang usaha konstruksi sebagai pengurus Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Surabaya.
Sebelum menjadi pengurus Gapensi, namanya juga pernah tercatat sebagai pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu sampai purna tugas.
Sunar juga sudah mengantongi tiga sertifikasi untuk bidang konstruksi yang layak untuk menjadi asessor bagi para pengusaha konstuksi lainnya jika dibutuhkan.
"Bagi saya bisnis tidak selalu masalah mencari keuntungan. Ada seni dalam mengelolanya, ada juga aspek sosial yang terlibat di dalamnya. Saya bertekad harus sukses di bisnis saya. Kalau bisnis saya lancar, maka banyak orang-orang di sekitar saya ikut merasakan kesejahteraan," kata Sunar yang sudah mempekerjakan puluhan karyawan dalam berbagai proyek yang sedang dikerjakannya.
Ketua Badan Pengawas (Badan Pengawas) PDPS Rusli Yusuf mengatakan rekrutmen ulang calon Dirut PDPS diperkirakan akan dilakukan pada akhir Agustus 2017. "Mudah-mudahan akhir Agustus ini sudah bisa dimulai," katanya.
Menurut dia, sejak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta rekrutmen calon dirut PDPS diulang atau dibuka kembali, hingga saat ini belum dilakukan rekrutmen ulang karena pihaknya masih mengajukan anggaran sebesar Rp250 juta.
"Rekrutmen belum dilakukan karena masih menunggu pengajuan anggaran dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) PDPS 2017," ujarnya.
Menurut dia, pengajuan anggaran tersebut digunakan untuk keperluan rekrutmen mulai dari awal sampai akhir. Untuk semua itu, lanjut dia, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan.(*)
"Saya siap mendaftar lagi. Sebagai pengusaha, saya akan berupaya semaksimal mungkin melayani para pedagang dan para pembeli yang merupakan warga Surabaya," kata Sunar kepada Antara di Surabaya, Senin.
Dewan Pengawas PDPS sebelumnya telah mengirimkan tiga dari enam nama calon dirut PDPS hasil penilaian yang dilakukan yakni Dwi Hari (mantan Direktur Teknik dan Pelaksana Tugas/Plt Dirut PD Pasar), Bambang Parikesit (Plt. Dirut PD Pasar) dan Muhammad Sunar (pengusaha konstruksi).
Hanya saja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai ketiga calon kurang layak sehingga meminta bawas melakukan rekrutmen ulang. Dewas PDPS sendiri mempersilakan tiga calon dirut tersebut untuk mendaftarkan kembali saat rekrutmen ulang dibuka kembali.
Sunar mengaku sudah menyiapkan formula khusus untuk menyelesaikan masalah pelik yang melilit PD Pasar Surya seperti halnya tunggakan pajak mencapai miliaran rupiah yang merupakan warisan pengelola sebelumnya.
Pria yang sudah menjalani profesi sebagai pengusaha konstruksi selama 20 tahun ini berjanji akan berusaha membenahi carut marut manajemen internal PDPS dan juga menaikkan pendapatan PDPS yang semakin tahun terus menurun.
Terhitung sejak satu dasawarsa terakhir, Sunar memiliki tiga perusahaan kontruksi yang kesemuanya berstatus sehat. Karena keberhasilan di bisnis konstruksi yang digelutinya, ayah dua anak ini dipercaya oleh kawan-kawan sejawatnya di bidang usaha konstruksi sebagai pengurus Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Surabaya.
Sebelum menjadi pengurus Gapensi, namanya juga pernah tercatat sebagai pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya beberapa waktu yang lalu sampai purna tugas.
Sunar juga sudah mengantongi tiga sertifikasi untuk bidang konstruksi yang layak untuk menjadi asessor bagi para pengusaha konstuksi lainnya jika dibutuhkan.
"Bagi saya bisnis tidak selalu masalah mencari keuntungan. Ada seni dalam mengelolanya, ada juga aspek sosial yang terlibat di dalamnya. Saya bertekad harus sukses di bisnis saya. Kalau bisnis saya lancar, maka banyak orang-orang di sekitar saya ikut merasakan kesejahteraan," kata Sunar yang sudah mempekerjakan puluhan karyawan dalam berbagai proyek yang sedang dikerjakannya.
Ketua Badan Pengawas (Badan Pengawas) PDPS Rusli Yusuf mengatakan rekrutmen ulang calon Dirut PDPS diperkirakan akan dilakukan pada akhir Agustus 2017. "Mudah-mudahan akhir Agustus ini sudah bisa dimulai," katanya.
Menurut dia, sejak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta rekrutmen calon dirut PDPS diulang atau dibuka kembali, hingga saat ini belum dilakukan rekrutmen ulang karena pihaknya masih mengajukan anggaran sebesar Rp250 juta.
"Rekrutmen belum dilakukan karena masih menunggu pengajuan anggaran dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) PDPS 2017," ujarnya.
Menurut dia, pengajuan anggaran tersebut digunakan untuk keperluan rekrutmen mulai dari awal sampai akhir. Untuk semua itu, lanjut dia, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan.(*)