Surabaya (Antara Jatim) - Raihan apik Tim Nasional Voli Indonesia pada Kejuaraan Senior Voli Asia ke 19 yang berlangsung di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan menggapai peringkat empat besar merupakan prestasi yang patut dibanggakan.
Mengingat Tim Voli Indonesia sebelumnya sempat absen sekitar 6 tahun lebih dalam ajang voli internasional, dan dengan meraih posisi empat besar Asia dalam ajang itu bisa dikatakan merupakan prestasi terbaik sepanjang sejarah berdirinya voli Indonesia.
Pelatih Jepang Nagakaichi Yuichi pun mengakui jika Tim Voli Indonesia tampil gemilang pada ajang tersebut, serta langsung menjadi pusat perhatian tim-tim besar Asia yang awalnya hanya memandang sebelah mata kekuatan tim asuhan Samsul Jais tersebut.
Pengakuan pelatih asal Negeri Sakura itu diiyakan pula Pelatih Saudi Arabia Garcia Ramon. Menurutnya, tim Saudi Arabia yang menjadi lawan pertama Tim Voli Indonesia pada ajang tersebut tidak menyangka akan kalah.
Sebab, tim Arab yang diturunkan telah menerapkan strategi terbaik untuk memenangkan pertandingan melawan Tim Voli Indonesia, namun akhirnya kalah dengan angka 3-1 (25-23, 25-21, 22-25, 26-24) pada pertandingan yang berlangsung di GOR Tridharma, Kabupaten Gresik, Jatim.
Garcia mengakui, awalnya buta kekuatan Indonesia dan menilai rerata kekuatan tim voli di Asia Tenggara sama semua, sehingga ia pun menerapkan strategi layaknya melawan Thailand, Malaysia dan Vitenam.
"Kami sama sekalu belum mengetahui peta kekuatan tim voli Indonesia, dan akhirnya kalah. Oleh karena itu kekalahan lawan Indonesia menjadi bahan evaluasi tersendiri bagi tim ini," kata Gracia.
Masuknya Tim Voli Indonesia dalam lingkaran empat besar tim-tim Macan Asia di ajang itu tidaklah didapat dengan mudah, dan harus penuh perjuangan. Sebab awalnya Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Komisaris Jenderal Polisi lmam Sudjarwo hanya menargetkan masuk depalan besar.
Imam mengakui, target tersebut cukup berat mengingat lawan-lawan Indonesia di ajang itu merupakan tim yang berpengalaman di tingkat internasional, dan mempunyai postur tubuh diatas rerata pemain Indonesia, seperti halnya Iran yang juga merupakan juara voli dunia.
Imam mengatakan target delapan besar bagi Tim Nasional Indonesia mempunyai alasan yakni untuk mengunci peluang agar Indonesia bisa ikut kembali di ajang yang sama dua tahun mendatang.
Sesuai aturan kejuaraan, juara pada ajang tersebut otomatis akan diikutsertakan pada kejuaraan dunia bola voli putra, dan bersaing dengan beberapa negara yang lolos dalam kualifikasi ajang seurpa di beberapa benua.
Sedangkan bagi negara yang lolos ke delapan besar otomatis ikut kembali di ajang yang sama dua tahun lagi, namun bagi yang gagal akan kembali mengikuti kualifikasi sebelum masuk pada Asian Senior Men's Volleyball Championship ke-20.
Kalahkan Juara Dunia
Indonesia masuk ke babak semifinal kejuaraan Asia setelah mengalahkan Iran dengan angka 3-2 (18-25, 18-25, 25-23, 26-24, 15-11) pada pertandingan di GOR Tridharma Petrokimia Gresik.
Lolosnya Agung Seganti dan kawan-kawan ke semifinal ini diluar dugaan banyak kalangan dan pencinta olahraga voli Tanah Air, sebab Iran selama ini dikenal tim kuat Asia dan memegang rekor juara voli dunia.
Namun demikian, langkah Tim Voli Indonesia mengalahkan Iran dan lolos ke semifinal tidaklah mudah, karena harus menjalani pertandingan dengan lima set.
Meski kalah didua set awal, Indonesia kemudian bangkit di set ketiga dan keempat serta mampu unggul dengan angka 25-23, 26-24, dan menutup pertandingan dengan kemenangan di angka 15-11.
Manajer Timnas Voli Indonesia, Nanang Masbudi mengaku bangga dengan prestasi Indonesia bisa masuk semifinal dan bersaing dengan tim papan atas Asia.
"Target masuk delapan besar sudah tercapai, bahkan melewati target sampai ke semifinal. Ini merupakan sejarah bagi Indonesia bisa masuk empat besar Asia," tuturnya.
Menatap SEA Games XXIX
Menurut Pelatih Tim Voli Indonesia, Samsul Jais masuknya Indonesia ke seminifal di ajang itu tidaklah harus disertai dengan "euforia" atau kegembiraan berlebih, karena target utama tim voli Indonesia adalah untuk menatap ajang sesungguhnya, yakni SEA Games XXIX/2017 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Samsul mengatakan, ajang Kejuaraan Voli Senior Asia ke-19 yang diikuti 16 negara yakni Arab Saudi, Australia, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Korea, Kazakhtan, Pakistan, Qatar, Srilangka, Thailand, Vietnam dan Taiwan merupakan ajang untuk menguji kemampuan awal.
Dan, kata dia, prestasi sesungguhnya yang harus diraih Nurmulki Rivan dan kawan-kawan adalah medali emas SEA Games XXIX, karena menjadi target utama prestasi Tim Voli Indonesia.
"Kami bersyukur bisa meraih prestasi tertinggi sepanjang sejarah Voli Indonesia di kejuaraan Asia, namun kami harus menatap ajang yang sesungguhnya yakni SEA Games," kata Samsul.
Menurut Samsul, dua negara yang menjadi pesaing Indonesia di SEA Games, yakni Thailand dan Vietnam memang tidak menggapai prestasi terbaik di Kejuaraan Voli Senior Asia.
Namun, kata dia, mereka masih menyimpan kekuatan sesungguhnya untuk bersaing dengan Tim Voli Indonesia di ajang SEA Games.
Sementara itu, rencananya Tim Voli Indonesia akan membawa sebanyak 14 pemain di SEA Games dengan pemain yang diturunkan rerata sama dengan Kejuaraan Asia, dan dijadwalkan akan berlaga di Pool B bersama Timor Timur, Filipina dan Vietnam.
"Kami hanya mempunyai waktu dua pekan untuk memulihkan kondisi pemain dan official jelang SEA Games setelah mayoritas pemain ambruk akibat kelelahan melawan tim besar Asia," kata Asisten Pelatih Tim Voli Indonesia, Andri Widyatmoko.
Ia berharap, Tim Voli Indonesia bisa meraih prestasi sesungguhnya di ajang SEA Games dengan mudah, karena telah teruji di Kejuaraan Senior Voli Asia dengan meraih prestasi membanggakan... SEMOGA.(*)