Lumajang (Antara Jatim) - Kelompok Kerja Penyuluh Agama se-Jawa Timur akan menggelar kegiatan jambore di "Negeri Atas Awan" atau Puncak B-29, Desa Argosari, Kabupaten Lumajang pada 24-26 Juli 2017.
"Selain lokasinya bagus, kami memilih lokasi di B-29 Lumajang karena masih banyak mualaf di sana, sehingga kegiatan penyuluh agama diharapkan bermanfaat bagi warga di sekitar Puncak B-29 Lumajang tersebut," kata Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Agama Jawa Timur Syaifuddin Ma'arif usai melakukan survei di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Selasa.
Menurutnya kegiatan jambore penyuluh agama tahun 2017 bertemakan "Penyuluh Lebih Dekat Melayani Umat" yang bertujuan agar penyuluh mampu memberikan pelayanan lebih baik bagi masyarakat dalam bingkai menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kita ingin melebur dan menyatu dengan masyarakat, sehingga umat Islam harus betul-betul menjadi rahmat di negeri ini. Kegiatan jambore itu juga untuk perkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia," tuturnya.
Ia menjelaskan kegiatan jambore penyuluh agama se-Jatim tersebut akan dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Syamsul Bahri, Kepala Kementerian Agama dan Kasi Bimas Islam se-Jawa Timur.
Tidak hanya itu, kegiatan untuk seluruh penyuluh agama Islam se-Jawa Timur itu juga akan dihadiri oleh pejabat pusat dari Jakarta dan sejumlah ketua kelompok kerja penyuluh agama dari berbagai provinsi.
"Ada beberapa Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Agama yang akan ikut hadir dengan biaya sendiri, di antaranya dari Gorontalo, Palembang, Maluku, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, dengan total peserta yang akan ikut dalam kegiatan jambore sekitar 550 orang," katanya.
Syaifuddin menjelaskan para penyuluh juga akan menggelar bakti sosial dengan memberikan bantuan untuk para mualaf di Desa Argosri dan menanam 5.000 pohon sebagai bentuk kepedulian penyuluh terhadap kelestarian lingkungan.
"Kegiatan itu adalah misi kami bersama yakni lebih dekat dengan masyarakat karena kami sebagai abdi negara dan peduli terhadap lingkungan alam," ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Jambore Sriwanti mengatakan pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan semua pihak di Kabupaten Lumajang untuk menyukseskan kegiatan jambore penyuluh agama se-Jatim itu.
"Kami menjalin kerja sama dengan Pemkab Lumajang yakni Dinas Pariwisana dan instansi lainnya, bahkan kerja sama juga dijalin dengan Batalyon Yonif 527 untuk memandu berbagai kegiatan para penyuluh," katanya.
Ia mengatakan semua peserta yang mengikuti kegiatan jambore akan menginap di rumah warga "home stay" milik masyarakat di sekitar Puncak B-29 Desa Argosari tersebut, bahkan ratusan penyuluh dan para pejabat akan bermalam bersama untuk melakukan "tadabbur alam".
"Kami sudah mendesain kegiatan ini sebaik mungkin yakni mulai dari kegiatan pembinaan keagamaan hingga 'outbound', sehingga semuanya sudah siap dan dijamin menarik," ujarnya.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, juga mendapat respon yang baik dari masyarakat di sekitar Puncak B-29 karena masyarakat menyatakan kesiapannya menyambut kedatangan para penyuluh agama dari berbagai berbagai daerah itu.
"Masyarakat sangat senang dengan kegiatan jambore para penyuluh agama yang akan digelar pekan depan, sehingga nantinya kami akan menyatu dengan mualaf dan warga yang beragama selain Islam di sana," ucapnya.(*)