Pamekasan (Antara Jatim) - Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Jawa Timur, Afandi menyatakan, calon haji asal wilayah itu akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuj menunaikan ibadah haji pada 16 Agustus 2017.
"Jadwal pemberangkatan calon haji ini sesuai dengan jadwal yang telah kami terima dari panitia penyelenggara ibadah haji Kemenag Jatim," katanya kepada Antara di Pamekasan, Jumat.
Ia menjelaskan, kuota calon haji asal Kabupaten Pamekasan tahun ini sebanyak 884 orang, dan dari kuota terdaftar itu yang dipastikan menunaikan ibadah haji sebanyak 876 orang.
Menurutnya, ada delapan orang calhaj yang masuk dalam daftar yang hendak diberangkatkan tahun ini, akan tetapi gagal, karena hingga batas akhir pelunasan yang bersangkutan tidak bisa melunasi kekurangan biaya ibadah haji.
"Maka kami terpaksa mengganti dengan calon haji yang masuk dalam nomor urut berikutnya. Jadi jumlahnya nanti tetap sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan," kata Afandi, menerangkan.
Afandi menjelaskan, calhaj asal Kabupaten Pamekasan tahun ini masuk terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter), yakni kloter 57, 58 dan kloter 59.
"Kloter 57 ini gabungan dari Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang, sedangkan kloter 58 dan 59 utuh dari Kabupaten Pamekasan semuanya," katanya.
Masing-masing kloter nantinya akan dipandu oleh 5 orang petugas perwakilan dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), satu orang dokter dan dua orang paramedis.
Biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sebesar Rp35.666.250, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penetapan BPIH.
Dibanding tahun lalu, BIPH 2017 naik sebesar Rp726.836, mengingat pada musim haji tahun lalu hanya sebesar Rp34.941.414.
Sementara, terkait dengan berbagai tahapan sebelum pemberangkatan, seperti pemeriksaan kesehatan, menurut Afandi telah dilakukan dan calhaj yang dipastikan berangkat menunaikan ibadah haji dalam keadaan sehat.
Ia menjelaskan, para calhaj itu telah disuntik vaksin miningitis, yakni vaksin untum kekebalan tubuh, sebagai upaya antisipasi setelah mereka tiba di Tanah Suci Mekkah. (*)