Probolinggo (Antara Jatim) - Penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah, Selasa.
"Dalam menentukan 1 Syawal, Islam Aboge berpedoman pada jatuhnya 1 Muharram dengan perhitungannya menggunakan rumus Waljiro yakni siji loro (satu dua)," kata tokoh jamaah Aboge Kiai Buri Mariyah di Kabupaten Probolinggo.
Penganut Aboge di dusun tersebut memadati ruangan dan pelataran Masjid Al Barokah di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Leces untuk menunaikan ibadah shalat Id.
"Berdasarkan perhitungan kami, lebaran jatuh pada pasaran kedua, sehingga Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal jatuh pada hari ini dan berselisih dua hari dari penetapan pemerintah,"tuturnya.
Menurutnya 1 Muharram yang jatuh pada Selasa pahing, maka 1 Syawal akan jatuh pada Selasa Pon karena hal tersebut sesuai dengan mujarabat yang menjadi pedoman penganut Islam Aboge.
"Meskipun berbeda, tiap umat Islam harus rukun untuk menjaga keutuhan NKRI karena yang berbeda hanya hitung-hitungan penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal. Yang salah itu kalau tidak puasa," katanya.
Sambil mengumandangkan gema takbir, penganut Islam Aboge di Probolinggo mengikuti ibadah shalat Id yang dipimpin oleh tokoh Aboge setempat secara khusuk dan setelah mendengarkan khotbah usai shalat, mereka bersalam-salaman dengan melantunkan shalawat berlanggam Jawa.
Usai melaksanakan shalat Idul Fitri, perayaan Lebaran jamaah Islam Aboge ditutup dengan acara makan bersama-sama.
Di Kabupaten Probolinggo, jumlah jamaah aboge diperkirakan mencapai seribuan orang di Kecamatan Leces, Dringu, Tegalsiwalan, Bantaran dan Kuripan.
Meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri, warga muslim jama’ah Aboge dengan warga muslim lain di daerah setempat tetap hidup rukun berdampingan dan saling menghargai.(*)