Kediri (Antara Jatim) - Puluhan sopir bus yang singgah di Terminal Kediri, Jawa Timur melakukan tes urine, sebagai upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkoba terutama saat arus mudik Lebaran 2017.
"Kami ingin membantu penumpang agar mereka sampai tujuan dengan aman, nyaman, dan selamat pastinya. Jika sopir memakai narkoba, kasihan penumpangnya," kata Kepala BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indarwati di Kediri, Rabu.
Dalam tes urine di Terminal Kota Kediri ini, selain ingin memastikan para sopir bebas pengaruh narkoba, juga memberikan edukasi para penumpang terkait dengan bahaya penyalahgunaan narkoba.
BNN melibatkan polis wanita, penyuluh, serta duta dari BNN Kota Kediri. Mereka memberikan sosialisasi dari bus satu ke bus lainnya, saat sopir sedang tes urine.
Dari tes tersebut, ada sekitar 20 orang sopir yang sudah diperiksa, namun semuanya masih negatif. Jika ada temuan, BNN segera merekomendasikan hal yang harus dilakukan pada sopir bersangkutan.
Lilik menambahkan, sebenarnya dalam tes urine yang pernah dilakukan oleh BNN Kota Kediri pernah terdapat temuan sopir yang ternyata saat tes urine kedapatan ada kandungan narkoba, tepatnya pada 2015. Namun, dalam kurun dua tahun belakangan, belum ada temuan lagi.
Ia pun meminta sopir menjauhi narkoba. Selain bisa merugikan diri sendiri juga bisa merugikan orang lain.
Sementara itu, selama 2017, BNN Kota Kediri sudah menangani satu kasus yang merupakan jaringan pengedar dan jaringan antarkota. Saat ini, perkara tersebut masih diproses di pengadilan.
Sejumlah sopir mengaku tidak keberatan dengan tes urine tersebut. Sebab, selain tes urine, juga ada pemeriksaan kesehatan, sehingga mereka bisa sekalian tes kesehatan secara gratis.
Tes urine itu juga dilakukan bersamaan dengan tes kelaikan kendaraan yang melibatkan petugas dinas perhubungan serta polisi. Seluruh kelengkapan surat didata petugas, termasuk kondisi kendaraan. Jika tidak bagus, petugas langsung meminta agar diperbaiki, sehingga kendaraan aman saat digunakan.
Terlebih lagi, saat ini sudah semakin mendekati Lebaran 2017, dimana jumlah penumpang untuk arus mudik juga semakin bertambah. Diharapkan, dengan kendaraan yang laik jalan, bisa meminimalisir kecelakaan di jalan raya. (*)