Probolinggo (Antara Jatim) - Ribuan wisatawan memadati objek wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur selama libur Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin, Senin, mengatakan kunjungan wisatawan di Gunung Bromo meningkat tajam selama libur panjang pekan ini.
"Puncak kepadatan kunjungan wisatawan di kawah Bromo terjadi pada Sabtu (22/4) malam dengan jumlah pengunjung sekitar 6.000 orang, namun jumlah wisatawan terlihat mulai meningkat sejak Jumat (21/4)," tuturnya.
Pada hari normal, lanjut dia, jumlah kunjungan wisatawan di Gunung Bromo berkisar 500-1.000 orang per hari dari tiga titik pintu masuk menuju ke kaldera lautan pasir tersebut.
"Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo juga dibarengi dengan penambahan jumlah personel TNBTS di sejumlah pintu masuk dan beberapa titik wisata di Gunung Bromo yakni sebanyak 40 orang," katanya.
Sejauh ini, lanjut dia, wisatawan diperbolehkan untuk menuju ke kawah Gunung Bromo, namun diimbau tetap berhati-hati saat di penanjakan pada malam hari karena kondisi kemiringan di penanjakan dan banyaknya wisatawan yang ingin melihat eksotisme matahari terbit di Gunung Bromo.
Sementara Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat mengatakan jumlah kunjungan wisatawan di Gunung Bromo dari tiga pintu masuk sejak 21-23 April 2017 tercatat 8.302 wisatawan dengan rincian 8.217 wisatawan nusantara dan 85 wisatawan mancanegara.
"Selama libur panjang Isra Miraj terjadi peningkatan yang signifikan sekitar 350-400 persen dibandingkan hari biasa untuk kunjungan wisata gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl di wilayah TNBTS tersebut," ujarnya.
Untuk masuk ke lautan pasir Gunung Bromo terdapat tiga pintu masuk yakni melalui Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Malang.
Peningkatan jumlah pengunjung di wisata Gunung Bromo di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo itu menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di jalur menuju objek wisata alam tersebut.(*)