Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan apresiasi kepada anak-anak kurang mampu yang menerima beasiswa penerbangan di acara wisuda taruna Akadami Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya, Senin.
"Kami bangga kalian bisa mencapai pendidikan tinggi yang mungkin sebelumnya belum pernah kalian pikirkan. Saya ucapkan selamat," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya saat upacara wisuda taruna ATKP.
Risma mengaku gembira sekaligus bangga ada beberapa anak muda asal Surabaya yang mampu mencapai pendidikan tinggi. Bahkan, boleh jadi mereka yang diwisuda tersebut sebelumnya tidak pernah membayangkan bisa bersekolah dan lulus dari akademi tersebut.
Menurut Risma, wisuda bukanlah sebuah akhir, melainkan awal tantangan untuk mengabdi. Dengan kompetensi yang dimiliki anak-anak Surabaya hasil dari pendidikan dari pendidik di ATKP, wali kota percaya mereka bisa bekerja dengan baik dan membawa nama baik almamater, kotanya dan bahkan negaranya.
"Yang terpenting, kalian jangan pernah puas atas apa yang kalian capai. Kalian harus terus belajar dan berusaha melakukan yang terbaik," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengingatkan mereka untuk jangan sekali-kali melupakan jasa orang tua. Sebab, para orang tua yang paling berjasa dalam membentuk karakter mereka menjadi seperti sekarang.
"Tanpa peran orang tua, kalian tidak mungkin berada di sini. Karena itu, jangan pernah melupakan jasa orang tua. Kalian harus ringankan beban orang tua yang membutuhkan uluran tangan kalian," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo menuturkan ada sebelas anak Surabaya yang ikut diwisuda dalam wisuda taruna AKTP tersebut. Beberapa dari mereka merupakan hasil seleksi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya yang sebelumnya melakukan seleksi di beberapa sekolah di Surabaya, kemudian bekerja sama dengan berbagai instansi, di antaranya dengan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) dan ATKP.
"Kami akan terus berupaya untuk memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak berprestasi di Surabaya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk tahun ini kami masih menunggu formasi dari PT GMF," katanya. (*)