Pasuruan (Antara Jatim) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan jika nilai ekspor makanan dan minuman termasuk kelapa sawit pada tahun 2016 mencapai 26,39 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
"Jumlah ini merupakan neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada tahun 2016 sebesar 9,65 miliar dolar AS," katanya saat peresmian Mega Distribution Center dan Pabrik Preform Coca-Cola Amatil Indonesia, di Pandaan, Pasuruan, Jatim, Kamis.
Ia mengemukakan, dalam pembangunan ekonomi nasional, sektor industri mempunyai peranan penting antara lain dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pembangunan.
"Peran industri subsektor makanan dan minuman merupakan yang terbesar dibandingkan dengan subsektor lainnya yaitu mencapai 37,42 persen pada triwulan IV tahun 2016," katanya.
Ia mengatakan, saat ini bisa dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri makanan dan minuman sampai engan triwulan III tahun 2016 sebesar Rp24 triliun untuk pemilik modal dalam negeri (PMDN) dan pemilik modal asing (PMA) sebesar 1,6 miliar Dolar Amerika.
"Berdasarkan fakta tersebut, menunjukkan suatu harapan bagi masa mendatang akan terus menunjukkan perkembangan yang positif dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Menurutnya, Kementerian Perindustrian juga berkomitmen dalam menyiapkan tenaga kerja yang handal melalui penyusunan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), pengemangan lembaga pendidikan dan pelatihan serta program pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang "link and match" dengan industri.
"Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan PMA dengan jumlah karyawan mencapai sebelas ribu orang, dengan nilai investasi lima tahun terakhir mencapai 445 juta dolar AS dan berkomitmen meningkatkan investasi hingga 300 juta dolar AS untuk tiga tahun ke depan," katanya.
Sementara itu, Grup Managing Director CCA Alison Watkins dalam kesempatan yang sama mengatakan, fasilitas produksi dan pusat distribusi Coca-Cola Indonesia sebagai gudang dengan penyimpanan 40 juta botol.
"Selain itu juga ada pabrik pengolahan preform (bahan baku botol plastik) sebanyak 130 ribu perjam," katanya.(*)
Video oleh: Indra S