Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen meningkatkan kualitas
produksi susu melalui sinergi dengan peternak dan pengusaha sehingga
diharapkan mampu menaikkan kesejahteraan.
"Jika susu yang dihasilkan berkualitas maka pengusaha membelinya dengan harga mahal sehingga efeknya menyejahterakan peternak," ujar
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di sela rapat anggota tahunan Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Tahun 2016 di Kabupaten Pasuruan, Sabtu.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, peran pemprov memfasilitasi upaya tersebut mulai dari bantuan indukan hingga makanan karena hubungan antara pemerintah, peternak, dan pengusaha tidak dapat terpisahkan.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa dengan terjalinnnya kerja sama yang baik maka akan mampu memenuhi kebutuhan susu nasional, khususnya di Jatim.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, kebutuhan susu di Jatim per hari 2.000 ton, sedangkan produksi 1.300 ton sehingga perusahaan masih melakukan impor.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kekurangan kebutuhan susu dijadikan tantangan sekaligus peluang bagi investor, terlebih Jatim merupakan lokasi yang tepat untuk menjadi sentra sapi nasional.
"Populasi sapi di Jatim 50 persen dari populasi nasional sehingga ke depan impor sapi bisa dikurangi," ucap orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Dia menjelaskan kualitas susu dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sapi dan komponen pakan yang harganya masih cukup mahal.
Pemprov Jatim membuat program prioritas, salah satunya pemberian bantuan, penguatan kelompok peternak sapi perah melalui penambahan indukan sapi perah impor dan Inseminasi Buatan (IB), pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular pada sapi perah, serta peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan.
Ketua Umum KPSP Setia Kawan H. Kusnan mengatakan secara umum performa koperasi yang dikelolanya tahun lalu meningkat daripada pada 2015.
Jumlah anggota koperasi tersebut saat ini meningkat menjadi 8.773 orang atau naik 5 persen, jumlah sapi yang dikelola 18.756 ekor atau meningkat 15 persen, serta mampu menghasilkan susu 103 ton per hari.
Khusus untuk kualitas pakan ternak, kata dia, saat ini diperbaiki sehingga konsentratnya mencapai 20,55 persen, ditambah membuat program kandang sehat.
"Dengan semua usaha yang dilakukan ini semoga perusahaan yang menerima hasil susu peternak dari KPSP Setia Kawan bisa terus bekerja sama dengan kami. Apalagi jika harga beli susunya bisa dinaikkan," katanya. (*)
"Jika susu yang dihasilkan berkualitas maka pengusaha membelinya dengan harga mahal sehingga efeknya menyejahterakan peternak," ujar
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di sela rapat anggota tahunan Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Tahun 2016 di Kabupaten Pasuruan, Sabtu.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, peran pemprov memfasilitasi upaya tersebut mulai dari bantuan indukan hingga makanan karena hubungan antara pemerintah, peternak, dan pengusaha tidak dapat terpisahkan.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa dengan terjalinnnya kerja sama yang baik maka akan mampu memenuhi kebutuhan susu nasional, khususnya di Jatim.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, kebutuhan susu di Jatim per hari 2.000 ton, sedangkan produksi 1.300 ton sehingga perusahaan masih melakukan impor.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kekurangan kebutuhan susu dijadikan tantangan sekaligus peluang bagi investor, terlebih Jatim merupakan lokasi yang tepat untuk menjadi sentra sapi nasional.
"Populasi sapi di Jatim 50 persen dari populasi nasional sehingga ke depan impor sapi bisa dikurangi," ucap orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Dia menjelaskan kualitas susu dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sapi dan komponen pakan yang harganya masih cukup mahal.
Pemprov Jatim membuat program prioritas, salah satunya pemberian bantuan, penguatan kelompok peternak sapi perah melalui penambahan indukan sapi perah impor dan Inseminasi Buatan (IB), pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular pada sapi perah, serta peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan.
Ketua Umum KPSP Setia Kawan H. Kusnan mengatakan secara umum performa koperasi yang dikelolanya tahun lalu meningkat daripada pada 2015.
Jumlah anggota koperasi tersebut saat ini meningkat menjadi 8.773 orang atau naik 5 persen, jumlah sapi yang dikelola 18.756 ekor atau meningkat 15 persen, serta mampu menghasilkan susu 103 ton per hari.
Khusus untuk kualitas pakan ternak, kata dia, saat ini diperbaiki sehingga konsentratnya mencapai 20,55 persen, ditambah membuat program kandang sehat.
"Dengan semua usaha yang dilakukan ini semoga perusahaan yang menerima hasil susu peternak dari KPSP Setia Kawan bisa terus bekerja sama dengan kami. Apalagi jika harga beli susunya bisa dinaikkan," katanya. (*)