Surabaya (Antara Jatim) - Meski perkembangan ekonomi secara global masih mengalami kelesuan, namun industri otomotif Tanah Air khususnya di Jawa Timur masih tetap tumbuh meski tips, seperti penjualan Mobil Honda.
Marketing and Aftersales Service Director Honda Surabaya Center (HSC), Wendy Miharja ditemui dalam Pameran Otomotif Surabaya 2016 di Grand City, Sabtu petang mengatakan penjualan Honda masih tumbuh sekitar 3 persen dengan penjualan hingga November yang mencapai 25.197 unit.
Penjualan itu, kata Wendy, masih jauh dari target namun dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu masih tumbuh tipis dan merupakan indikasi positif penjualan mobil di Jatim.
"Padahal ekonomi tengah lesu tahun ini. Namun, kami masih tetap mampu bertumbuh meskipun tipis. Selain itu, market share kami di Jatim juga naik 2,11 poin menjadi 17,01 persen hingga November 2016 dan menduduki urutan ketiga," ujarnya.
Ia mengatakan, target realisasi penjualan Honda mobil seharusnya mencapai 32 ribu unit, namun hingga November penjualan Honda di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara masih berada di angka 25.197 unit atau hanya terealisasi 80 persen.
"Tak tercapainya target disebabkan habisnya stok Honda Brio di triwulan pertama lalu. Hal itu dikarenakan produk tersebut bakal diperbarui. Tersendatnya pasokan Brio membuat penjualan ikut tergerus," katanya.
Ia mengaku, selama ini Honda Brio menjadi tulang punggung penjualan Honda di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Bahkan, di tahun 2015 Honda Brio mampu berkonttibusi 40 persen dari total penjualan Honda mobil.
"Penjualan Brio yang terus menanjak tak lepas dari kondisi ekonomi yang melemah dan membuat daya beli di sektir mobil murah ikut naik. Bahkan, Brio mampu menjadi leader di segmen LCGC dengan market share yang mencapai 16,55 persen," bebernya.
Wendy berharap agar penjualan mampu menyentuh setidaknya 30 ribu unit hingga akhir tahun ini. "Untuk menggenjot penjualan, kami terus ikut pameran dan memberi beberapa promo menarik di akhir tahun," pungkasnya. (*)