Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan menggelar Festival Kuwung dengan mengusung tema etnis "Kembang Setaman Bumi Blambangan", Sabtu (3/12) malam.
Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Kamis, menjelaskan pada acara itu para wisatawan bisa menikmati suguhan karnaval budaya megah dengan menampilkan parade fragmen dan defile yang mengangkat keanekaragaman etnis di Banyuwangi, mulai dari Suku Using, Jawa, Mandar, Bali, Madura, hingga Tionghoa.
"Ini suku mayoritas yang ada di Banyuwangi. Sengaja kami angkat tema ini karena kami ingin menunjukkan bahwa kebhinnekaan tidak menghalangi kita untuk bersatu membangun daerah. Justru ini menjadi kekuatan yang tak bisa dipecahkan oleh siapa pun. Di sini kita tidak lagi berbicara orang Jawa, Using atau Madura, tapi kita berbicara Banyuwangi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda, menambahkan.
Ia menjelaskan 900 lebih peserta akan turut menyemarakkan festival tersebut. Tidak hanya dari Banyuwangi, sebagian peserta juga berasal dari kabupaten/kota lain, seperti Kota Bogor, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kediri, Kota Problinggo, dan Kabupaten Sumbawa Barat. Mereka akan menampilkan kesenian dan budaya asli daerahnya masing-masing.
"Inilah yang membedakan Festival Kuwung dengan festival lainnya. Bila festival lain menampilkan satu tematik budaya Banyuwangi, di Kuwung ini beragam tradisi khas Banyuwangi akan dipertontonkan. Apalagi ditambah dengan kehadiran peserta dari daerah lain, menjadikan Festival Kuwung sebagai etalase kesenian dan tradisi yang membanggakan," ujar Bramuda.
Ia menjelaskan hingga akhir 2016, Banyuwangi masih memiliki banyak kegiatan menarik yang tak boleh dilewatkan oleh wisatawan. Akhir pekan ini, selain Festival Kuwung, juga akan dihelat Banyuwangi Ijen Green Run, yang semuanya ditujukan untuk memanjakan wisatawan yang ingin menghabiskan akhir pekan-nya di daerah ujung timur Pulau Jawa itu.
Banyuwangi Ijen Green Run akan digelar Sabtu (3/12) pagi. Ajang sport tourism itu memadukan konsep olahraga lari dengan rute alam bebas (trail run) di kaki Gunung Ijen. Dimulai tepat pukul 06.00 WIB, sebanyak 500 pelari dari berbagai daerah di Indonesia akan berlari di Lapangan Perkebunan Kalibendo.
Mereka akan melintasi lereng, belantara perkebunan kopi, lansekap sawah nan hijau, dan menyeberangi sungai dengan latar pegunungan Ijen yang menjulang gagah. Sambil berlari, para peserta bisa menikmati pemandangan dan sejuknya udara pegunungan Banyuwangi.
Tak hanya itu, di sepanjang rute para peserta juga akan disuguhi buah-buahan dan aneka kuliner berbahan dasar hasil pertanian di sekitar lereng Ijen. Seperti jagung rebus, buah dan air kelapa muda yang segar. Ini yang namanya two in one, olah raga sambil rekreasi. Sangat cocok bagi mereka yang ingin refrehing setelah disibukkan dengan berbagai aktivitas selama sepekan.
"Dengan konsep trail run ini, kami mencoba menyajikan keindahan alam Banyuwangi yang masih belum tersentuh. Ini cara kami mengundang wisatawan dengan menawarkan hal yang berbeda melalui ajang olahraga yang berbalut nuansa wisata," ujar Anas.
Malam harinya, setelah puas berolahraga dan menikmati panorama pegunungan, mereka bisa menyaksikan parade budaya dalam Festival Kuwung. Setelah itu, jika peserta lari dan wisatawan lain ingin menikmati fenomena api biru Kawah Ijen, bisa langsung mendaki ke kawah eksotis tersebut hingga Minggu (4/12) pagi.(*)