Jember (Antara Jatim) - Ratusan santri Pondok Pesantren An Nuriyyah, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di pesantren setempat, Rabu.
Pengasuh Pondok Pesantren An Nuriyah Ubaidillah Amin Muhammad mengatakan doa tersebut digelar karena banyaknya bencana, sehingga berharap kekuatan doa bersama bisa menghindarkan Indonesia dari segala bentuk bencana alam.
"Dengan kita bermunajat kepada Allah SWT, kita berharap semoga bangsa ini terhindar dari segala bencana dan hal-hal yang berusaha memecah belah NKRI," katanya di pesantren setempat.
Dalam kegiatan doa bersama itu, lanjutnya, pihaknya melibatkan ratusan santri yang ada di Pondok Pesantren An Nuriyah dan diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa, serta elemen organisasi masyarakat yang ada di Jember.
"Alhamdulillah ratusan santri dapat ikut serta dalam kegiatan ini. Selain itu juga dihadiri oleh teman-teman dari Rabithah Alawiyah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), IPNU-IPPNU, Banser dan GP Ansor Jember," katanya.
Salah satu santri Agis Fitriani mengatakan para santri sebagai generasi penerus bangsa sudah selayaknya harus mempertahankan kesatuan NKRI.
"Kita mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan NKRI dan meneruskan cita-cita bangsa ini sesuai dengan yang dicita-citakan para pahlawan," kata siswi kelas XI Madrasah Aliyah Yayasan Pondok Pesantren An Nuriyah itu.
Koordinator Kecamatan Barisan Ansor Serbaguna (Sakorcab Banser) Muhammad Mahfudi mengatakan kegiatan doa bersama tersebut sebagai permohonan doa keselamatan bagi kesatuan NKRI.
"Saat ini suasana bangsa dan negara Indonesia sedang memanas, sehingga dengan kegiatan ini kita berharap semoga situasi yang tegang ini bisa mereda dan semoga kesatuan NKRI dapat selalu terjaga," tuturnya.
Ia mengatakan perjuangan bangsa Indonesia bukan milik golongan tertentu karena bangsa Indonesia bukan milik kelompok tertentu karena bangsa Indonesia adalah milik kita bersama.
"Indonesia itu bukan hanya milik muslim. Di papua, flores dan Maluku mayoritas nasrani. Kemudian di Sumatera penganut animisme juga masih banyak, bahkan berdasarkan fakta sejarah, perjuangan bangsa ini juga diperjuangkan oleh banyak etnis yang bermacam-macam, sehingga keutuhan NKRI harus benar-benar dijaga," ujarnya menambahkan.(*)