Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, sukses memberantas penyebaran penyakit malaria di wilayahnya selama tiga tahun berturut-turut hingga berkurang drastis.
Atas upaya pemberantasan malaria tersebut, Bupati Madiun Muhtarom berhasil menerima penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI dr Nila F Moeloek di Jakarta pada Senin (14/11).
"Sertifikat Eliminasi Malaria merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada Pemerintah Kabupaten Madiun karena pemda setempat melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun bersama masyarakatnya telah berhasil mengeliminasi terjadinya kasus malaria di wilayah Kecamatan Gemarang," ujar Muhtarom kepada wartawan, Selasa.
Menurut dia, di Kabupaten Madiun ada tiga titik di Kecamatan Gemarang yang menjadi sasaran utama program eliminasi malaria. Yakni di Desa Gemarang, Desa Winong, dan Desa Durenan.
Meski dinilai telah berhasil dalam mengeliminasi malaria dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat, Bupati Madiun Muhtarom meminta kepada masyarakatnya untuk tetap waspada terhadap serangan penyakit malaria yang mungkin saja dibawa dari luar daerah.
"Yang tidak kalah penting agar penyakit malaria tidak terulang lagi, adalah masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk pencegahannya. Masyarakat diimbau selalu menjalankan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing," kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, dr Sulistyo Widyantoro, mengatakan sebelum tahun 2013, malaria menjadi penyakit endemis di Kabupaten Madiun, terutama di Kecamatan Gemarang.
Sebelum tahun 2013, Pemkab Madiun sebenarnya sudah pernah melakukan berbagai upaya untuk memberantas penyakit malaria, namun gagal.
"Di antaranya, melakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa, menggunakan ikan kepala timah untuk memakan jentik malaria, dan pemberian obat bagi pasien," kata Sulis, sapaan akrab Sulistyo.
Selanjutnya pada tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun menerapkan metode kelambu anti-nyamuk dan ternyata berhasil yang ditandai dengan menurunnya jumlah penderita malaria di Kabupaten Madiun.
Data Dinas Kesehatan setempat mencatat, sebelum tahun 2013 dalam setahun ada sekitar 300 orang di Kabuaten Madiun terkena malaria. Kini jumlahnya menurun drastis hingga menjadi kurang dari 10 orang.
Dinkes meminta warga untuk selalu melakukan pemerantasan sarang nyamuk dan program 3 M, menguras, mengubur, dan menutup untuk mencegah sebaran penyakit akibat nyamuk, baik malaria maupun demam berdarah. Apabila ada anggota keluarga yang demam selama beberapa hari, hendaknya segera dibawa ke layanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Selain Kabupaten Madiun, terdapat empat wilayah lain yang mendapat penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan. Yakni Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Gorontalo Utara. (*)