Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, mengusut kematian seorang warga di Perumahan Mojoroto Indah, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
"Kami masih mengusut penyebab kematiannya. Sejumlah saksi sudah kami mintai keterangan," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan, korban diidentifikasi bernama Yudistira Sapta Gama (37), warag Perumahan Mojoroto Indah, Kelurahan/Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Korban diketahui meninggal dunia di dalam kamar rumah lantai atas. Korban ditemukan oleh satpam yang kebetulan mengecek rumahnya. Satpam yan bernama Slamet (30) itu diminta orangtua korban yang curiga dengan keadaan anaknya.
"Orangtua korban meminta pada satpam untuk melihat anaknya, sebab sejak Senin tidka turun dari kamar lantai atas. Satpam mengajak temannya melihat ke lantai atas, dan saat dilihat korban waktu itu terlentang," katanya.
Korban, kata dia, ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernafas. Mulutnya juga mengeluarkan darah dan tubuhnya sudah mengeluarkan bau busuk. Temuan itu juga langsung dilaporkan ke polisi.
Petugas yang menerima laporan tersebut, langsung ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Petugas melakukan pemeriksaan dan melakukan olah TKP dan membawa jenazahnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kota Kediri.
Dari keterangan orangtua korban, diketahui korban pada Sabtu (5/11) hanya bekerja setengah hari. Pada Minggu (6/11), korban mengeluh sakit dan minta dibelikan makanan berupa jelli.
"Saat itu, makanan ditaruh di atas meja lantai bawah dan diambil oleh korban sendiri. Orangtua korban juga bilang, pada Senin (7/11) korban tidak turun ke lantai bawah," katanya.
Orangtua korban, lanjut dia, juga sempat memanggil korban, tapi karena tidak ada jawaban akhirnya dibiarkan, hingga pada Rabu ditemukan meninggal dunia.
Sementara itu, dari pemeriksaan tim medis RSUD Kota Kediri, korban diketahui meninggal sudah lebih dari 24 jam. Selain itu, di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Selain itu, dari keterangan orangtua korban, yang bersangkutan juga mempunyai riwayat darah tinggi.
Namun, keluarga korban menolak dilakukan autopsi, guna mencari penyebab pasti kematian korban. Dengan keputusan itu, polisi menyerahkan jenazah korban. (*)