Sumenep (Antara Jatim) - Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengapresiasi kesiapan pemilik kapal tongkang bermuatan batu bara yang kandas di Perairan Pulau Gililabak, PT Meratus Advance Maritim, untuk merehabilitasi kerusakan terumbu karang di wilayah tersebut.
"Mereka beritikad baik untuk merehabilitasi terumbu karang yang rusak akibat kandasnya tongkang milik mereka dan itu wajib diapresiasi. Kami di pemerintah daerah akan memastikan mereka benar-benar merealisasikan komitmen tersebut," ujarnya di Sumenep, Jawa Timur, Rabu.
Pada Selasa (1/11) sekitar pukul 11.00 WIB, Kapal Tongkang BG.MDM 4 bermuatan 12.420 mega ton batu bara yang ditarik Kapal Tunda MDM Balikpapan, kandas di Perairan Pulau Gililabak, Kecamatan Talango.
Lokasi kandasnya tongkang tersebut berada di area terumbu karang di Perairan Pulau Gililabak yang selama ini merupakan kawasan "snorkling" para wisatawan.
Pantai Pulau Gililabak merupakan lokasi wisata bahari yang ramai dikunjungi para wisatawan sejak beberapa tahun lalu dan salah satu ikonnya adalah terumbu karang.
"Perwakilan dari manajemen PT Meratus Advance Maritim (MDM) sudah datang ke Sumenep dan berkomunikasi dengan kami," kata Fauzi, menerangkan.
Manajemen PT MDM menyatakan siap merehabilitasi jika ada terumbu karang yang rusak dan membersihkan area tersebut jika ada tumpahan batu bara ketika proses pemindahan muatan tongkang kandas ke tongkang pengganti.
Fauzi menjelaskan, sesuai hasil komunikasi dengan manajemen PT MDM disepakati pula akan dilakukan penyelaman secara bersama untuk mengetahui luasan terumbu karang yang rusak akibat kandasnya kapal tongkang bermuatan batu bara tersebut.
"Kalau tidak ada perubahan, penyelaman akan dilakukan pada Kamis (10/10). Hasilnya nanti akan dipaparkan dalam forum bersama sekaligus membahas teknis rehabilitasi atas kerusakan terumbu karang," katanya.
Sesuai informasi dari polisi, batu bara di tongkang kandas telah dipindahkan ke tongkang pengganti yang disiapkan oleh manajemen PT MDM.
Saat ini, kapal tongkang yang sebelumnya kandas itu telah ditarik ke tengah laut sekaligus dilakukan perbaikan. (*)