Bogor, (Antara) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kondisi Tanah Air usai unjuk rasa 4 November 2016 dalam situasi aman dan baik.
"Stabilitas politik juga tidak ada masalah, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi masih memerlukan konsolidasi-konsolidasi politik, konsolidasi-konsolidasi kenegaraan," ujar Presiden saat menyapa warga Indonesia di Sydney melalui konferensi video di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu.
Presiden menyebutkan sejak Sabtu pagi hingga malam, Presiden terus mengundang tokoh-tokoh politik dan agama guna bertukar pikiran.
"Untuk memberikan masukan-masukan dalam rangka memberikan rasa sejuk, mendinginkan suasana, dan hal-hal seperti itulah yang terus akan kita lakukan dalam minggu-minggu ini," ujar Presiden.
Presiden Jokowi mengingatkan meski Konstitusi Indonesia memberikan peluang untuk menyampaikan aspirasi, memberikan peluang untuk berdemokrasi, tetapi penyampaian itu harus dilakukukan dengan cara-cara yang tertib dan damai.
"Ke depan penyampaian-penyampaian aspirasi itu bisa dilakukan dengan baik, tertib, dan damai," kata Presiden.
Apabila penyampaian aspirasi sudah masuk pada pelanggaran hukum dan menimbulkan kerusuhan maka hukum harus tetap ditegakkan.
"Saya pastikan aparat keamanan, kepolisian, akan melakukan penegakan hukum dengan tegas. Kita ingin Indonesia kita, terus kita jaga agar aman, damai, sehingga pembangunan terus bisa kita laksanakan," ucap Presiden.
Di akhir sambutannya, Presiden menegaskan kembali bahwa negara Indonesia berada dalam kondisi yang aman dan baik.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Presiden.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan Turut mendampingi Presiden dalam acara itu adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.
Selain itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat hadir bersama Diaspora Indonesia di Sydney.(*)