Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyatakan fasilitas di Pulau Giliyang yang disiapkan sebagai lokasi wisata kesehatan masih terus dibenahi.
"Memang masih ada beberapa fasilitas dan sarana penunjang yang harus ditambah di Pulau Giliyang, di antaranya dermaga dan ketersediaan kapal/perahu untuk mengangkut wisatawan," ujar Kepala Disbudparpora Sumenep, Sufiyanto di Sumenep, Jumat.
Sejak beberapa tahun lalu, Pemkab Sumenep berencana mengembangkan Pulau Giliyang di Kecamatan Dungkek sebagai lokasi wisata kesehatan.
Sesuai hasil penelitian LAPAN yang bekerja sama dengan Bappeda Sumenep pada 2006, kandungan oksigen di Pulau Giliyang pada kisaran 3,3 persen hingga 4,8 persen di atas normal.
Penelitian yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumenep pada Desember 2011 juga memperoleh hasil sama, yakni kandungan oksigen di Pulau Giliyang di atas rata-rata wilayah lainnya, yakni sekitar 21 persen.
"Pengembangan Pulau Giliyang memang menjadi salah satu pekerjaan rumah yang menjadi prioritas kami. Secara internal, kami terus berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk kalangan swasta supaya ikut mengembangkan Pulau Giliyang," kata Sofi, sapaan Sufiyanto.
Ia juga mengemukakan, sesuai hasil laporan stafnya, tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Giliyang memang relatif rendah jika dibanding potensi wisata lainnya di Sumenep, termasuk Pantai Pulau Gililabak di Kecamatan Talango.
Disbudparpora Sumenep memaklumi kondisi tersebut, karena memang ada keterbatasan sarana penunjang, seperti ketersediaan kapal/perahu pengangkut ke Pulau Giliyang.
"Kalau ke Pantai Pulau Gililabak, kapal/perahu pengangkut wisatawan relatif lebih siap, karena ada sejumlah biro perjalanan wisata yang menyediakan sarana transportasinya. Sesuai evaluasi di internal kami, Pantai Pulau Gililabak untuk sementara lebih diminati dibanding Pulau Giliyang," ujarnya, menerangkan.
Sesuai data di Disbudparpora Sumenep, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Giliyang pada Januari 2016 sebanyak 683 orang, Februari sebanyak 335 orang, Maret sebanyak 1.289 orang, April sebanyak 512 orang, Mei sebanyak 252 orang, dan Juni sebanyak 379 orang.
Sementara wisatawan yang ke Pantai Pulau Gililabak pada Januari 2016 sebanyak 3.063 orang, Februari sebanyak 4.082 orang, Maret sebanyak 3.151 orang, April sebanyak 2.806 orang, Mei sebanyak 4.665 orang, dan Juni sebanyak 101 orang.
Sumenep memiliki puluhan daya tarik wisata dan hingga sekarang hanya tiga objek wisata yang dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah setempat, yakni Museum dan Keraton Sumenep di Kecamatan Kota, Pantai Lombang di Batang Batang, dan Pantai Slopeng di Dasuk.
Pulau Giliyang dan Pantai Pulau Gililabak yang akan disiapkan sebagai wisata bahari termasuk dua potensi wisata yang belum dikelola secara resmi oleh Pemkab Sumenep.
Namun, sejak beberapa waktu lalu, Disbudparpora Sumenep telah membentuk kelompok masyarakat sadar wisata di Pulau Giliyang dan Pantai Pulau Gililabak untuk memantau sekaligus memberikan informasi kepada para wisatawan yang berkunjung ke dua potensi wisata tersebut. (*)