Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai mengantisipasi perubahan pola tanam petani sebagai dampak anomali cuaca yang menyebabkan hujan masih terus mengguyur hingga akhir Agustus.
"Salah satu yang kami lakukan adalah realokasi distribusi pupuk subsektor tanaman holtikultura dan perkebunan yang belum terambil seiring perubahan pola tanam petani," kata Kasi Pembiayaan dan Permodalan Disperta Tulungagung Triwidyo Basuki atau Okky di Tulungagung, Rabu.
Untuk mematangkan kesiapan sediaan pupuk petani itu, kata Okky, disperta aktif berkoordinasi dengan jajaran dinas kehutanan dan perkebunan.
Menurut dia, langkah itu diambil karena banyak rencana tanam produk tanaan holtikultura dan perkebunan yang belum terealisasi lantaran petani memilih bertanam padi.
"Para petani saat ini masih menanam padi, sebab untuk kebutuhan air masih tercukupi dan bahkan melimpah," katanya.
Namun perubahan pola tanam itu diakui berpengaruh terhadap sediaan pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tingkat kabupaten.
Kendati Okky menyatakan stok pupuk bersubsidi masih mencukupi karena serapan baru sekitar 45 persen, pengalihan jatah pupuk tanaman nonpadi atau jenis palawija maupun perkebunan sebagian terpaksa dialihkan.
"Hasilnya pupuk yang tidak bisa dipakai bisa diambil untuk tanaman padi melalui SK (surat keputusan) kepala dinas. Namun kami masih akan memusyawarahkan untuk hal itu," ujarnya.
Senada, koordinator Pembasmi Organisme Pengganggu Tanama (POPT) Disperta Tulungagung Gatot Rahayu menambahkan, perubahan pola tanam saat ini, akan berimbas terhadap tidak serentaknya pola tanam padi ke depan.
Dampak selanjutnya, kata Gatot, hama atau penyakit tamanan yang sulit diatasi akan semakin masif.
"Berbeda jika penanaman dilakukan serentak. Apabila terjadi serangan hama, bisa lebih mudah dalam membasmi," ujarnya.(*)
Dinas Pertanian Tulungagung Antisipasi Perubahan Pola Tanam
Rabu, 24 Agustus 2016 18:22 WIB
"Salah satu yang kami lakukan adalah realokasi distribusi pupuk subsektor tanaman holtikultura dan perkebunan yang belum terambil seiring perubahan pola tanam petani," kata Kasi Pembiayaan dan Permodalan Disperta Tulungagung Triwidyo Basuki atau Okky di Tulungagung, Rabu.