Kediri (Antara Jatim) - Pemudik yang menggunakan jasa angkutan kereta api baik yang turun maupun yang berangkat dari Stasiun Kediri, Jawa Timur, sudah mulai memadati stasiun tersebut menjelang Lebaran 2016.
"Jumlah penumpang di Stasiun Kediri mulai ada peningkatan. Tiap hari rata-rata ada 1.000 penumpang yang turun, sekarang 2.600 pada Sabtu (2/7)," kata Kepala Stasiun Kediri Andy Febri di Kediri, Minggu.
Selain jumlah pemudik yang turun stasiun juga mulai ada peningkatan, untuk pengguna jasa kereta api yang naik pun juga meningkat. Rata-rata per hari ada 1.100 yang naik, namun saat ini sudah naik hingga sekitar 1.600 penumpang.
Namun, Andy menyebut saat ini masih belum puncak arus mudik yang menggunakan jasa kereta api. Pihaknya memperkirakan puncak arus mudik justru terjadi setelah lebaran, sekitar tanggal 9 dan 10 Juli 2016, dimana dipekirakan penumpang yang naik dari Stasiun Kediri hingga sekitar 2.700-2.800 penumpang.
Andy mengatakan stasiun sudah melibatkan banyak personel untuk pengamanan baik dari internal maupun eksternal. Hal itu sebagai upaya, agar selama lebaran masyarakat yang menggunakan jasa kereta api nyaman.
Di Stasiun Kediri, ada sekitar 30 personel untuk tenaga pengamanan. Mereka dari beragam instansi misalnya kepolisian koramil, hingga brimob. Mereka pun berjaga selama 24 jam secara bergantian.
"Pengamanan ada persiapan khusus, dan dari internal juga tidak diizinkan cuti, dengan tujuan agar fokus pada pelayanan. Mereka tugasnya dibagi, termasuk di dalam kereta dan stasiun," ujarnya.
Selain memanfaatkan tenaga keamanan, di Stasiun Kediri juga dipasang banyak kamera pengintai. Secara total, ada 12 unit kamera yang disebar di berbagai lokasi stasiun, dengan harapan lebih maksimal lagi dalam mengawasi situasi di dalam stasiun.
Andy berharap, pelaksanaan mudik dalam Lebaran 2016 ini di stasiun berjalan dengan tertib dan lancar. Masyarakat bisa tenang dalam memanfatkan jasa kereta api dan bisa berkumpul dengan keluarga saat lebaran. (*)