Surabaya, (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat ekspor Jawa Timur pada Mei 2016 naik sebesar 4,10 persen atau mencapai 1.732,2 juta dolar AS, dibanding April 2016 yang hanya sebesar 1.663,85 juta dolar AS
Kepala Bidang Distribusi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Satriyo Wibowo, Rabu mengatakan secara kumulatif nilai ekspor Jatim dari Januari sampai Mei tahun 2016 mencapai 8.380,44 juta dolar AS, atau naik 6,50 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 7.869,07 juta dolar AS.
"Ekspor terbesar berasal dari nonmigas seperti perhiasan/permata dengan nilai 526,48 juta dolar AS, naik 15,88 persen dibanding sebelumnya 454,33 juta dolar AS, dengan negara tujuan adalah Swiss, Afrika Selatan dan ke Jepang," kata Satriyo di Surabaya.
Selain perhiasan, ekspor Jatim terbesar lainnya adalah kayu, dan barang dari kayu seperti mebel atau perabot rumah tangga sebesar 93,18 juta dolar AS, kemudian Ikan dan udang 90,31 juta dolar AS, lemak dan minyak hewan/nabati 83,68 juta dolar AS, dan kertas/karton 74,96 juta dolar AS.
Sementara itu, untuk nilai impor JawaTimur pada Mei 2016 mencapai 1.504,54 juta dolar AS, atau naik 6,56 persen dibanding impor April 2016 yang mencapai 1.411,92 juta dolar AS
Satriyo mengatakan secara kumulatif nilai impor Jatim dari Januari sampai Mei 2016 mencapai 7.298,46 juta dolar Amerika, atau turun 15,47 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 8.633,77 juta dolar Amerika.
Ia mengatakan impor Jatim didominasi dari sektor non migas, yakni oleh mesin-mesin atau peralatan mekanik sebesar 151,44 juta dolar AS, diikuti plastik dan barang dari plastik 92,37 juta dolar AS, besi dan baja 82,45 juta dolar AS, serta pupuk sebesar 78,49 juta dollar AS.
"Jika dilihat menurut negara asal impor barang di Jatim, yakni berasal dari Tiongkok yang merupakan negara pemasok terbesar dengan nilai 346,08 juta dolar AS. Diikuti Amerika Serikat 132,07 juta dolar AS, Thailand 66,66 juta dolar AS," katanya.
Sementara untuk negara ASEAN, asal barang impor non migas terbesar adalah dari Thailand dengan nilai impor 66,66 juta dolar AS, diikuti Singapura dengan 41,91 juta dolar AS dan Malaysia dengan nilai impor 39,31 juta dollar AS.
"Sedangkan untuk negara Eropa asal barang impor terbesar adalah dari Jerman dengan nilai 34,89 juta dolar AS, diikuti Inggris 10,90 juta dolar AS dan impor dari Belanda 8,82 juta dolar AS.(*)