Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 28 dari 46 rukun tetangga (RT) yang ada di Kota Kediri, Jawa Timur, sudah mengajukan pencairan untuk dana program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) 2016 sebesar Rp50 juta per tahun.
"Ada 28 dari 46 yang sudah mengajukan pencairan, nanti langsung lewat rekening ke pengelola keuangan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ingin agar pelaksanaan prodamas 2016 menjadi lebih baik. Ia meminta agar masyarakat diajak belanja, termasuk RT juga harus mengumumkan terkait dengan anggaran dan penggunaannya di papan pengumuman.
"Untuk pengumaman daftar belanja dan laporan tidak hanya di kelurahan, bahkan harus dipasang di tiap RT," ujarnya.
Apip juga mengatakan, pemerintah terus melakukan evaluasi terkait dengan pelaksanaan prodamas. Beberapa evalausi itu seperti untuk pendamping yang tidak diperkenankan dari luar kelurahan dan hanya fokus di satu kelurahan itu, sehingga konsentrasinya tidak pecah dengan kelurahan lainnya.
"Nanti honor pendamping juga di kelurahan, jadi antara lurah dengan pendamping bisa lebih dekat," ujarnya.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang tidak diperkenankan di antaranya menggunakan dana prodamas untuk keperluan pribadi, tidak diperkenankan mencari keuntungan materi serta tidak dianjurkan untuk menyerahkan kegiatan pada pihak ketiga.
Ia juga menampik jika pencairan prodamas 2016 bermasalah. Ia pun menegaskan, jika prodamas sudah dikonsultasikan ke mendagri dan dari hasil konsultasi itu pun tidak ada masalah.
Apip berharap pelaksanaan prodamas 2016 bisa berjalan dengan lancar. Ia juga berharap, seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam prodamas tersebut. Selain itu, ia pun meminta agar Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK) juga ikut membantu mengontrol dalam realisasi prodamas tersebut.
Prodamas merupakan program dari era pemerintahan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah. Setiap RT mendapatkan anggaran dana Rp50 juta per tahun yang bisa dimanfaatkan baik untuk fisik maupun sosial. (*)