Tuban (Antara Jatim) - Pengunjung wana wisata air hangat Prataan di Desa Wukiharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merasa terganggu dengan komunitas trail yang datang ke lokasi wisata dari dalam hutan masih dengan mengendarai kendaraan.
Petugas wana wisata air hangat Prataan Kesatuan Pemangkutan Hutan (KPH) Parengan, Tuban , Akhmad Yudi, Jumat, mengatakan komunitas trail yang menganggu pengunjung tidak hanya dari Tuban, tapi juga komunitas trail dari Bojonegoro.
"Pengunjung sering ketakutan melihat ulah pengendara trail, seperti turun dari tebing di lokasi wisata," ucap Yudhi, yang dibenarkan koordinator wisata Prataan Tuban Dharmuka.
Tidak hanya itu, lanjut dia, pengendara trail itu, masuk lokasi wisata Prataan, masih membunyikan kendaraan dengan keras.
"Kami tetap mengingatkan pengendara trail agar menghentikan aksinya, agar tidak mengganggu pengunjung," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan gangguan komunitas trail yang datang ke lokasi wisata Prataan tidak hanya dari Tuban, tapi juga juga Bojonegoro, sudah berlangsung lama, terutama pada hari libur akhir pekan.
Pengendara trail itu, datang dengan jumlah bisa puluhan masuk lokasi wisata Prataan tidak dari pintu masuk, tapi melalui jalur hutan langsung ke lokasi pemandian air hangat dan air dingin.
"Ya, tidak membayar, karena langsung menembus hutan masuk ke lokasi kawasan wisata," jelas dia.
Ia menambahkan jumlah wisatan domestik (wisdom) yang datang ke lokasi wisata Prataan, semakin meningkat hingga mencapai 400 wisdom, setiap akhir pekan.
Pengunjung tidak hanya lokal, tapi juga luar daerah, seperti Surabaya, Gresik, juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
"Pengunjung rata-rata datang untuk terapi mandi air hangat," ucapnya.
Wana wisata air hangat Prataan, berada di areal seluas 5 hektare, lokasinya sekitar 23 kilometer dari Kota Bojonegoro dan berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Tuban.
Fasilitas yang dimiliki 11 kamar mandi air hangat dengan sebuah kolam air hangat berukuran 3 X 5 meter, berupa kolam renang dengan ukuran 20 X 25 meter berkedalaman 1-3 meter dan dua kolam anak-anak dengan ukuran masing-masing 7,5 X 8 meter
Sekarang ini, di objek wisata setempat, juga dilengkapi dengan "flying fox", dengan panjang 80 meter dan 60 meter, jembatan tali, juga yang lainnya, dan hiburan musik setiap akhir pekan.
"Untuk tarif 'flying fox' masih promosi Rp10 ribu sekali meluncur," jelas Dharmuka. (*)