Bojonegoro (Antara Jatim) - Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, akan memperbaiki jaringan irigasi Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang kondisinya sudah rusak, dengan alokasi anggaran sebesar Rp285 miliar dari APBN.
"Pengerjaan perbaikan jaringan irigasi Waduk Pacal, untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi agar berfungsi normal kembali," kata Kepala Dinas Pengairan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Edi Sutanto, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menjelaskan jaringan irigasi Waduk Pacal, dalam kondisi normal mampu mengairi areal pertanian lebih dari 16.000 hektare.
Tapi, lanjut dia, jaringan irigasi Waduk Pacal, yang dibangun di zaman Belanda, karena banyak rusak, sehingga hanya mampu mengairi areal pertanian sekitar 8.000 hektare.
Sesuai data, jaringan irigasi Waduk Pacal, yang akan diperbaiki panjangnya mencapai 56 kilometer di sejumlah desa, antara lain di Kecamatan Kapas, Balen, Sumberrejo dan kecamatan lainnya.
"Saat ini masih dalam proses lelang," ucapnya.
Menurut dia, pengerjaan perbaikan jaringan irigasi Waduk Pacal, membutuhkan waktu tiga tahun, sebab kalau dikerjakan dalam setahun tidak bisa selesai.
"Perbaikan jaringan irigasi Waduk Pacal, yang dikerjakan Balai Besar Bengawan Solo tidak hanya di jaringan irigasi utama, tapi juga perbaikan jaringan irigasi ke persawahan," tambah Sekretaris Dinas Pengairan Moch. Husin, menambahkan.
Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, menambahkan di jaringan irigasi Waduk Pacal, seperti di Kecamatan Sukosewu, dan Kapas, selalu dipenuhi ratusan pompa air yang mengambil air dari jaringan irigasi Waduk Pacal.
Di musim kemarau, lanjut dia, pendistribusian air sering mengalami kesulitan di daerah hilirnya, seperti di Kecamatan Kanor, disebabkan di daerah hulunya disedot dengan pompa air.
"Kita menertibkan pompa air yang menyedot air di jaringan irigasi Waduk Pacal juga tidak mungkin, sebab petani menyedot air juga untuk memenuhi kebutuhan tanaman padinya," ucapnya.
Ia menambahkan pola pemanfaatan air Waduk Pacal, pada musim kemarau tahun ini yaitu padi-padi-bero, karena perolehan air hanya sekitar 17 juta meter, disebabkan adanya bangunan pelimpas yang rusak.
"Pola pemanfaatan air Waduk Pacal tetap sama dengan tahun lalu, karena bangunan pelimpah Waduk Pacal yang rusak belum diperbaiki," tandasnya. (*)