Banyuwangi (Antara Jatim) - Satu lagi jenazah korban atau jenazah keenam penumpang KMP Rafelia 2 ditemukan mengapung di perairan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Senin.
"Jenazah korban berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh nelayan yang sedang berlayar di sekitar Perairan Gilimanuk, sekitar pukul 12.25 waktu setempat," kata Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Jember, Satrio Nuridanto, yang berada di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Meskipun pihak Basarnas telah menutup operasi SAR pada Minggu (6/3), pencarian korban Kapal Rafelia 2 tetap dilakukan dengan komando Basarnas Jember dan Surabaya.
"Satu jenazah korban yang mengapung di Perairan Gilimanuk itu sudah dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang Kabupaten Banyuwangi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi," tuturnya.
Menurut dia, pihaknya belum mengetahui identitas jenazah korban tersebut karena pihak Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jawa Timur yang menangani identifikasi jenazah korban kapal tenggelam.
"Kami terus melakukan pencarian korban, meskipun data manifest penumpang Kapal Rafelia 2 sudah lengkap yakni 81 penumpang karena tidak menutup kemungkinan ada penumpang yang belum masuk data manifest tersebut," katanya, menjelaskan.
Satrio mengatakan pencarian korban kapal tenggelam difokuskan di Perairan Gilimanuk karena arus laut mengarah ke sana, sehingga perahu karet dan beberapa tim personel SAR gabungan melakukan pencairan di sekitar Perairan Gilimanuk, Bali.
Data di Posko Pengaduan Korban Kapal Rafelia tercatat jumlah manifest penumpang sebanyak 81 orang dengan rincian 76 orang ditemukan selamat dan lima orang dinyatakan hilang yakni nakhoda kapal Bambang SA, mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tiar, ibu beserta anaknya masing-masing Masruroh dan M. Romlan (18 bulan).
Namun, tim SAR gabungan sudah menemukan enam jenazah yakni mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tiar, ibu beserta anaknya masing-masing Masruroh dan M. Romlan, I Gusti Made Suana, dan satu jenazah masih belum teridentifikasi, apakah jenazah nakhoda kapal atau bukan.(*)