Jember (Antara Jatim) - Legislator DPRD Kabupaten Jember dari Partai Hanura Isa Mahdi menyoroti rendahnya produksi ikan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, padahal kabupaten setempat memiliki potensi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di sektor kemaritiman.
"Kami berharap Bupati Jember Faida yang baru dilantik memiliki program kebijakan yang berpihak pada sektor kemaritiman karena dalam 22 janji kerja yang disampaikan saat kampanye tercatat kelautan menjadi sektor andalan," kata Isa di DPRD Jember, Jumat.
Ia mengatakan berdasarkan tabel statistik Pemkab Jember, produksi ikan laut pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan seperti ikan tuna pada tahun 2014 sebanyak 2.138 ton, sedangkan pada tahun 2015 justru menurun menjadi 429 ton.
"Saya mendukung penuh keseriusan Pemkab Jember untuk meningkatkan produksi ikan dan mengoptimalkan kawasan bahari di sejumlah kecamatan yang berada di pesisir pantai selatan," katanya.
Menurut dia, garis pantai selatan di Jember terbentang dari Kecamatan Tempurejo, Gumukmas, Kencong, Puger, dan Ambulu, namun produksi perikanan masih terpusat di Kecamatan Puger saja.
"Di Puger terdapat tempat pelelangan ikan, namun belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena tidak ada proses pelelangan ikan di sana," ucap legislator asal Kecamatan Puger itu.
Sementara Kasi Perikanan Tangkap Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Jember, Andi Prasetyo, mengakui penurunan produksi ikan di Kabupaten Jember karena beberapa faktor di antaranya alat tangkap dan cuaca buruk.
"Potensi perikanan tangkap di Jember baru tergarap sekitar 22,5 persen karena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan, serta infrastruktur yang ada," tuturnya.
Menurut dia, kerusakan terumbu karang juga menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah ikan di perairan laut Samudera Indonesia karena beberapa tahun lalu yakni tahun 1999-2000, nelayan menangkap ikan dengan menggunakan bom ikan secara besar-besaran.
Ia memprediksi produksi perikanan tangkap tahun 2016 juga menurun karena larangan penggunaan alat tangkap pukat hela atau pukat harimau pada perahu jenis payang sesuai Peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan nomor 2 tahun 2015.
Data yang dimiliki Disperikel mencatat armada kapal penangkap ikan di Jember pada tahun 2015 sebanyak 98 unit perahu tanpa motor, 1.465 unit perahu bermesin (<5 gross tonnage atau GT), 268 unit perahu sedang (10-20 GT), dan 293 unit perahu besar (20-30 GT).*