Banyuwangi (Antara Jatim) - Kejuaraan balap sepeda "International Tour de Banyuwangi Ijen" (ItdBI) akan kembali digelar dan tahun ini dilaksanakan pada 11 hingga 14 Mei 2016.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu menjelaskan ajang ini diharapkan bisa semakin mendongkrak kesuksesan konsep pengembangan pariwisata yang dibalut dengan olahraga (sport tourism) yang selama ini dikembangkan daerah itu.
"Semua persiapan terus dilakukan. Pengurus Persatuan Balap Sepeda Internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI) Jamaludin Mahmood yang juga nanti menjadi Race Director ITdBI 2016 baru saja dari Banyuwangi untuk meninjau langsung rute yang akan dilewati para pebalap dari puluhan negara itu," katanya
ITdBI adalah ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin UCI. Ajang ini masuk kategori 2.2. ITdBI dan diselenggarakan tiap tahun sejak 2012.
Wawan menambahkan, sebagai ajang sport tourism, ITdBI diyakini bisa semakin meningkatkan pemahaman publik nasional dan internsional tentang kekayaan wisata alam dan budaya Banyuwangi. Karena itu Pemkab Banyuwangi juga bersinergi dengan Kementerian Pariwisata untuk menyukseskan ajang tersebut.
"Kementerian Pariwisata akan mendukung ITdBI. Saat ini tim dari kementerian juga berada di Banyuwangi untuk bersama-sama bersinergi menyukseskan event yang telah dikenal publik internasional ini," kata Wawan.
ITdBI 2016, lanjut dia, terdiri atas empat etape dengan panjang rute sekitar 600 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan melintasi berbagai destinasi wisata, baik itu pantai, perkebunan, city tour, hingga kaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias "blue fire"-nya.
Tanjakan menuju kaki Gunung Ijen merupakan tanjakan terekstrem karena berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan 45 derajat, mengungguli tanjakan balap di luar negeri, seperti di Malaysia yang hanya di kisaran 1.500 mdpl.
"Karena konsepnya sport tourism, tentu sejumlah destinasi wisata yang menarik akan dilewati. Ini akan menambah popularitas destinasi tersebut. Di jalur-jalur yang dilintasi juga akan disajikan beragam seni-budaya Banyuwangi," katanya.
Sementara di garis start dan finish, katanya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan memamerkan dan menjual produknya. ITdBI 2016 akan lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, gaya hidup berbasis budaya lokal, penguatan ekonomi masyarakat, dan pariwisata.
ITdBI telah mendapatkan peringkat "Excellent" dari UCI sehingga menjadikan ajang tersebut sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia.
Terkait peserta, Wawan mengatakan saat ini sedang dilakukan inventarisasi dan pendaftaran. Seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya, Wawan optimistis ITdBI bakal kembali dibanjiri peserta dari luar negeri.
Dia berharap representasi pebalap dari lima benua di dunia bisa hadir di Banyuwangi. "Gaung dan kualitas ITdBI dari tahun ke tahun terus membaik. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pebalap dari puluhan negara dipastikan hadir. Saat ini kami sedang menyiapkan segala sesuatunya," ujar dia. (*)