Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memerintahkan TNI dan Polri terus bersinergi karena kerja sama keduanya diperlukan dalam mengatasi masalah-masalah bangsa, termasuk terorisme.
" Ini (sinergi) kunci. Seperti kejadian teror di Thamrin, Polri yang bergerak cepat, TNI mem-backup, kalau dibutuhkan dalam hitungan menit akan segera datang," kata Presiden usai membuka Rapim TNI-Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta, Jumat.
Presiden meminta TNI-Polri sigap, cepat dan bergerak cepat dalam mengatasi dan memberikan pertolongan pertama untuk bencana apa pun yang melanda daerah-daerah.
Presiden mengakui bahwa yang bisa bergerak dan merespon cepat adalah TNI dan Polri, seperti saat mengatasi kebakaran hutan beberapa waktu lalu dan bencana lainnya.
Jokowi juga menginginkan pimpinan TNI dan Polri sering turun lapangan dan jangan hanya memerintahkan bawahan karena kondisi lapangan sangat dinamis.
Dia meminta TNI-Polri mendukung total program-program prioritas pemerintah, seperti pembebasan lahan agar pembangunan infrastruktur cepat selesai, dan juga berbagai masalah ekonomi, seperti masalah dwelling time atau pungli yang menurutnya bisa segera diselesaikan oleh polisi.
Jokowi juga meminta masalah inflasi diperhatikan sehingga tidak ada para pihak yang berbuat curang dan harga pun menjadi terbentuk wajar. (*)