Bojonegoro (Antara Jatim) - Joint Operating Body (JOB) Pertamina Petrochina East Java (PPEJ),
memprogramkan pengembangan lapangan C sumur minyak Sukowati di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur, dan pengeboran sumur minyak di lapangan Merak
Urak, Tuban, pada 2016.
memprogramkan pengembangan lapangan C sumur minyak Sukowati di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur, dan pengeboran sumur minyak di lapangan Merak
Urak, Tuban, pada 2016.
"Program pengembangan lapangan sumur minyak Sukowati dan pengeboran
sumur minyak di Merak Urak, Tuban, merupakan program untuk meningkatkan
produksi minyak," kata Field Admint Superintendent" JOB PPEJ Akbar
Pradima, di Bojonegoro, Kamis.
Namun, menurut dia, program aktivitas pengeboran sumur minyak tahun
ini terganggu dengan adanya penurunan harga minyak dunia. Ia
memberikan gambaran harga minyak dunia sekarang ini hanya berkisar 40-50
dolar Amerika Serikat per barel, padahal sebelumnya mencapai 100 dolar
per barel, pada Agustus 2015.
"Semoga saja, pada Januari atau Februari dan mungkin Maret, harga
minyak dunia bisa naik lagi, sebab adanya penurunan harga minyak dunia
menganggu aktivitas pengeboran sumur minyak," ucapnya.
Ia menyebutkan produksi minyak lapangan Sukowati cenderung menurun,
hingga sekarang ini hanya sekitar 14 ribu barel per harinya.
"JOB PPEJ belum melakukan pengeboran sumur minyak baru sejak
Desember 2015," katanya, didampingi "Field Operations Superintendent"
JOB PPEJ Fauzy A. Mayanullah.
Ia menyampaikan program JOB PPEJ lainnya tahun ini yaitu melakukan penjualan gas kepada BUMD Pemkab Gresik.
"Program yang bisa kami kerjakan sekarang ini untuk mempertahankan
produksi lapangan sumur minyak Sukowati, dengan melakukan perbaikan
sumur minyak bermasalah yang produksinya menurun secara alamiah,"
tuturnya.
Tapi, katanya, program perbaikan sumur minyak Sukowati, terpaksa
dihentikan karena muncul insiden ada 50 warga Desa Campurejo, Kecamatan
Kota, di sekitar lapangan A sumur minyak Sukowati, mengalami mual dan
pusing.
"Perbaikan sumur minyak dihentikan, sejak ada insiden 50 warga mengalami mual dan pusing," ucapnya.
Ia mengaku belum tahu kapan kegiatan perbaikan sumur minyak
Sukowati dengan jumlah sekitar 60 sumur minyak, baik di Desa Campurejo
dan Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, dilanjutkan.
"JOB PPEJ masih melakukan kajian terkait kegiatan perbaikan sumur
minyak bermasalah di lapangan Sukowati," katanya. (*)