Banyuwangi (Antara Jatim) - Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, selama libur Natal yang disambung tahun baru naik 200 hingga 300 persen lebih dibandingkan hari-hari biasanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuar Bramuda di Banyuwangi, Rabu menjelaskan tujuan wisata unggulan yang menjadi target kunjungan wisatawan adalah Gunung Ijen, Rumah Apung Bangsring yang sepaket dengan Pulau Tabuhan, Pantai Pulau Merah, Teluk Hijau, dan Pantai Boom.
"Untuk ke Gunung Ijen kunjungan wisatawan naik lebih dari 380 persen. Biasanya ada sekitar 600-700 wisatawan yang mendaki tiap hari, di masa liburan ini mencapai 2.500 wisatawan per hari," katanya.
Pada libur jelang tahun baru, kata dia, diprediksi bisa jauh lebih besar lagi dibanding ketika libur Natal, yakni bisa mencapai 3.000 hingga 3.500 orang per hari. Sekitar 10 persennya merupakan wisatawan mancanegara," ujar Bramuda.
Di kaki Gunung Ijen, Pemkab Banyuwangi telah membangun Pusat Informasi Wisata yang bisa menjadi referensi bagi wisatawan untuk mencari destinasi lain setelah turun dari gunung yang mempunyai kawah yang memancarkan api biru tersebut.
Demikian pula di sejumlah destinasi lain, juga terjadi lonjakan wisatawan. Misalnya di Pantai Bangsring dan Pulau Tabuhan. Setelah ada Rumah Apung yang kental muatan edukasi tentang kelautan dan sejumlah sarana permainan air, aliran wisatawan semakin membeludak.
"Liburan Natal dan akhir tahun ini ada kenaikan kunjungan sekitar 200 persen. Pantai Bangsring dan Pulau Tabuhan semakin terintegrasi dengan Bali karena ada banyak paket wisata yang menggabungkannya. Kebetulan letaknya memang paling dekat dengan Bali," ujarnya.
Banyuwangi kini terus memperbaiki infrastruktur penunjang pariwisata. Setelah merampungkan tempat kuliner dan amphitheatre di Pantai Boom, kini Banyuwangi mengembangkan lokasi baru Grand Watudodol di kawasan Pantai Bangsring yang terletak tak jauh dari penyeberangan dari Banyuwangi menuju Bali.
Saat ini perkembangan pembangunan untuk tahap pertama mencapai 60 persen yang lokasi itu itu ditargetkan menjadi idola baru, terutama untuk membidik wisatawan yang melintasi Banyuwangi menuju Bali.
"Kami berupaya menarik perhatian wisatawan yang akan ke Bali. Jadi tidak hanya numpang lewat di Banyuwangi, tapi juga berwisata dan membelanjakan uangnya," kata Bramuda.
Adapun Bandara Blimbingsari Banyuwangi baru saja selesai diperpanjang landasannya menjadi 2.250 meter dari sebelumnya 1.800 meter.
Kekuatan landasan (pcn) juga sudah ditambah dari 21 menjadi 26. Kini, terminal berkonsep hijau dalam proses pembangunan dengan capaian 70 persen. Terminal baru diperlukan karena terminal lama sudah tak mampu mengimbangi lonjakan jumlah penumpang.
Menurut Bramuda, geliat wisata membuat bandara tersebut kian sibuk. Jumlah penumpang melonjak 991 persen dari hanya 7.826 penumpang pada 2011 menjadi 85.402 penumpang per Oktober 2015.
"Terminal baru ini akan menjadi terminal hijau pertama di Indonesia yang tanpa AC, pencahayaan alami, material dari kayu bekas, beragam tanaman dari atas sampai atap, mengusung identitas budaya lokal, dan pengelolaan air terpadu. Kapasitasnya mampu menampung 250.000 penumpang," kata Bramuda.
Dia menambahkan, saat ini pembangunan marina atau dermaga kapal pesiar di Pantai Boom telah dimulai oleh PT Pelindo III. Dalam dua tahun ke depan, marina tersebut diharapkan juga menjadi ikon pariwisata Banyuwangi yang mampu menarik wisatawan mancanegara.
"Marina itu terintegrasi dengan Bali dan Labuhan Bajo. Jadi mobilitas wisatawan bakal kian cepat," ujar dia. (*)