Probolinggo (Antara Jatim) - Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melakukan rehabilitasi lahan kritis seluas 2.000 hektare setiap tahunnya.
"Awalnya setiap tahun kami hanya mampu merehabilitasi lahan kritis rata-rata 1.000 hektare, namun jumlah tersebut bisa bertambah menjadi 2.000 hektare karena keterlibatan semua pihak dan swadaya yang dilakukan oleh masyarakat," kata Kepala Disbunhut Kabupaten Probolinggo Raharjo di Probolinggo, Senin.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya memperbaiki kualitas lingkungan di Kabupaten Probolinggo karena hingga tahun 2014 tercatat lahan kritis mencapai 20.148,20 hektare.
"Salah satu upaya serius yang ditempuh pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas lingkungan yakni melalui program rehabilitasi hutan dan lahan kritis," katanya.
Ia menjelaskan program rehabilitasi itu ditempuh pemerintah daerah sebagai antisipasi semakin meluasnya kerusakan hutan dan lahan yang kritis yang ada di Kabupaten Probolinggo, sehingga harus mendapat perhatian dan penanganan serius dari pemkab setempat.
"Keberadaan hutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia dan makhluk hidup karena hutan merupakan paru-paru bumi yang menunjang kehidupan kita semua," paparnya.
Dengan kondisi hutan yang rusak, lanjut dia, langkah upaya penghijauan kembali seperti rehabilitasi merupakan langkah penting yang harus dilakukan semua pihak secara bersama-sama untuk menyelamatkan lingkungan.
"Rehabilitasi hutan dan lahan kritis merupakan salah satu program prioritas kerja dari Disbunhut," ucap Mantan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP4) Probolinggo itu.
Raharjo mengatakan Program tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat melalui gerakan penanaman satu miliar pohon atau "One Billion Indonesian Trees" (OBIT).(*)