Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, menargetkan lima perguruan tinggi di Indonesia untuk masuk dalam jajaran 500 perguruan tinggi top di dunia pada 2019 yakni Unair, ITS, UGM, ITB, dan UI.
Informasi yang diterima Antara dari Humas Unair Surabaya, Jumat, menyebutkan penetapan target itu diketahui dari sosialisasi Kemenristekdikti bertajuk "Peningkatan Reputasi Perguruan Tinggi Indonesia menuju World Class University" di Rektorat Unair (15/10).
Pada sosialisasi tersebut, Ketua Tim Peningkatan Reputasi Kemenristek-Dikti, Prof Hermawan Kresno Dipojono, dan anggota tim Prof. Wawan Gunawan mengemukakan hal itu dalam acara yang dihadiri Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., dan jajaran pimpinan Unair.
Tahun 2010, pemerintah sebenarnya telah menargetkan 11 kampus, namun data terbaru pada awal tahun 2015 menunjukkan baru dua kampus yang memenuhi target tersebut.
"Harapannya, pada tahun 2018, Unair akan masuk dalam jajaran 500 perguruan tinggi teratas dunia. Jadi, saya kira itu sudah realistis," katanya.
Untuk memenuhi target itu, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp5 miliar per tahun kepada lima perguruan tinggi itu.
Dana tersebut digunakan sebagai pembiayaan atas solusi jangka pendek seperti memperbarui data-data dosen asing, meningkatkan jumlah peneliti dan mahasiswa internasional, dan mengumpulkan data-data sitasi penelitian.
Selain itu, ada lembaga khusus (bisa merupakan bagian kerja sama internasional) yang disiapkan mengurusi soal perbaruan informasi data ke lembaga pemeringkatan.
Untuk solusi jangka panjang, tim mengharapkan Unair mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah serta produk riset, peningkatan program-program internasional, hingga turut berkontribusi pada permasalahan bangsa.
Menanggapi tantangan yang diberikan oleh pemerintah kepada Unair itu, Rektor Unair Prof. Dr. Moh. Nasih, SE, MT, Ak., menyatakan optimistis akan masuk dalam jajaran 500 universitas terbaik dunia pada 2019.
"Selama ini, tujuan Unair mengikuti pemeringkatan QS adalah untuk mengejar indikator-indikator pemeringkatan, bukan mengejar peringkat," katanya.
Menurut dia, QS hanya alat untuk melihat bagaimana dunia internasional melihat Unair.
"Kita ingin agar lembaga kita berkualitas, berkontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban, berkontribusi nyata dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu output yang kita harapkan. Bukan soal peringkatnya," katanya.
Dalam QS Asia University Rangking tahun 2015, Unair menduduki peringkat 147, sementara di Indonesia menduduki peringkat 4. Sementara itu, dalam pemeringkatan dunia versi QS World University Rangking, Unair menduduki peringkat 703. (*)
Pemerintah Targetkan Unair-ITS Masuk "500 Top Dunia"
Jumat, 16 Oktober 2015 11:27 WIB
Harapannya, pada tahun 2018, Unair akan masuk dalam jajaran 500 perguruan tinggi teratas dunia. Jadi, saya kira itu sudah realistis