Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng sejumlah perusahaan swasta dan BUMN menggelar Job Market Fair 2015 yang menyediakan 10.000 lowongan kerja.
Kegiatan di GOR Tawangalun, Banyuwangi, itu berlangsung 18- 20 September. Sejumlah perusahaan besar yang membuka lowongan di antaranya Pabrik Gula Glenmore (sinergi BUMN), PT Semen Bosowa, cold storage, pelayaran, dan berbagai perbankan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu, mengatakan Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk memangkas angka kemiskinan yang salah satu caranya dengan mengurangi tingkat pengangguran. Job fair ini langkah konkret untuk memberi kesempatan kerja bagi masyarakat.
"Kita akan terus memfasilitasi kegiatan ini. Selain itu, kami mendorong munculnya enterpreneur-enterpreneur muda yang akan menggerakkan perekonomian daerah," kata Anas.
Ke depan, lanjut Anas, untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, pihaknya akan terus mendorong masuknya investasi ke Banyuwangi.
"Kami memprioritaskan investasi yang akan menyerap banyak tenaga kerja. Namun masyarakat juga harus siap bersaing dengan mempersiapkan kualitas SDM sebaik-baiknya. Oleh karena itu, di Banyuwangi juga sudah ada Politeknik Negeri Banyuwangi, berbagai kampus swasta dan negeri, serta dalam tahap pembangunan ada Balai Latihan Kerja dengan beberapa bidang keahlian," kata Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi Alam Sudrajat menuturkan, total ada 10.698 lowongan kerja pada job fair ini. Jumlah tersebut berasal dari 56 perusahaan.
"Lowongan itu beragam, mulai dari perbankan, rumah sakit, instansi, retail, otomotif, leasing, penambangan, dan cold storage," tutur Alam.
Pelaksanaan job fair pada tahun pertama (2013), mampu menyerap 1.000 lebih tenaga kerja dan di tahun 2014, telah terserap 800 tenaga kerja. Alam berharap, tahun 2015 ini, jumlah tenaga kerja yang terserap pun bisa lebih optimal.
Selain membuka bursa kerja, tahun ini job fair juga dilengkapi konsultasi bisnis bagi mereka yang ingin berwirausaha. Konsultasi bisnis ini disediakan bagi para pelajar SMK dan mahasiswa yang akan memasuki usia kerja.
"Tujuannya untuk memotivasi kaum muda untuk mulai menciptakan lapangan usahanya sendiri. Para pelaku bisnis dari HIPMI dan Kadin khusus dihadirkan untuk membuka wawasan kaum muda agar tidak berpikiran hanya menjadi pekerja," ujar Alam. (*)