Surabaya (Antara Jatim) - Seorang investor asal Singapura direncanakan akan membangun "Jatim Mart", yakni tempat untuk memasarkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Jawa Timur di Singapura dan Vietnam.
"Kepastian ini setelah Gubernur Jatim Soekarwo bertemu pengusaha di Singapura pada Rabu (9/9)," ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Hadi Prasetyo kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat.
Menurut dia, sebuah tindakan yang bodoh jika pihaknya menolak tawaran tersebut karena para investor sudah menyediakan tempat, dan Jatim hanya memasok produk-produk dari para pelaku usaha-usaha kecil serta menengah.
Karena dipasarkan di luar negeri, kata dia, maka produk UMKM yang dijual harus terseleksi dan memiliki kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk asing.
"Tentunya yang dikirimkan adalah produk-produk memiki 'brand' serta memiliki standarisasi," ucapnya.
Karena itulah, Pemprov Jatim saat ini juga akan menggandeng sentra-sentra UMKM untuk segera melakukan proses standarisasi dan pemilahan produk yang akan dikirimkan ke Jatim Mart nantinya.
Diharapkan, Jatim Mart yang bakal didirikan di Singapura dan Vietnam sudah selesai dalam jangka waktu dua tahun dan produk hasil dari pelaku UMKM Jatim semakin menembus pasar internasional.
Calon Penjabat Bupati Malang itu mengakui nama Jatim Mart sendiri berasal dari usulan investor karena lebih menjual dibanding harus diubah dalam Bahasa Inggris.
"Gubernur tanya, kenapa tidak East Java Mart? Mereka malah tidak mau dan meminta Jatim Mart. Ya itu berarti lebih baik karena membawa 'brand' Jatim," katanya.
Yang menggembirakan, lanjut dia, tidak hanya didirikan di negara tersebut, tapi Jatim Mart yang konsep dan strateginya seperti "Dragon Mart", juga akan dibangun di Tianjin, Tiongkok.
Sementara itu, dalam lawatannya ke Singapura pada 8-9 September, Gubernur Jatim Soekarwo yang ditemani Hadi Prasetyo juga didampingi sejumlah kepala dinas terkait, di antaranya Kepala Bappeda Fatah Yasin, Kepala Biro Kerja Sama Jatim Benny S, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Warno Harisasono dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM I Made Sukartha. (*)