Madiun (Antara Jatim) - Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya terus meningkatkan peran TNI AD untuk berpartisipasi di bidang pertanian guna mewujudkan swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjend TNI Sumardi mengatakan hal itu saat berkunjung di Markas Korem 081/DSJ Madiun, Rabu, guna mengevaluasi kegiatan penyerapan beras petani di masing-masing daerah.
Menurut Sumardi, untuk meraih swasembada pangan, Jawa Timur ditarget pemerintah mampu menghasilkan 1,2 juta ton beras pada tahun ini.
Dari jumlah itu, pemerintah menginginkan wilayah Jawa Timur dapat menyokong penyerapan beras Bulog hingga 500.000 ton beras sampai akhir September 2015.
Hanya saja, hingga Selasa (25/8), realisasinya belum mencapai 50 persen.
"Jawa Timur itu ditarget bisa menyokong beras Bulog Jatim sebanyak 500.000 ton hingga akhir September. Sampai saat ini baru tercapai 236.000 ton, sehingga 50 persen saja belum dapat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa terpenuhi," ujar Sumardi kepada wartawan.
Ia menilai minimnya realisasi penyerapan beras itu disebabkan kurangnya kesadaran petani untuk menjual beras ke Bulog.
Menindaklanjuti hal itu, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI AD terutama di jajaran Kodam V/Brawijaya untuk memberikan dorongan kepada para petani agar mau menjual beras ke Bulog.
Prajurit TNI AD juga diminta membantu dalam hal perbaikan irigasi serta pengawasan distribusi pupuk bersubsidi dan bibit tanaman.
"Petani harus didorong agar mau menjual berasnya ke bulog. Paling tidak, mau menjual 50 persen beras yang dimilikiya ke bulog. Apalagi saat ini harganya sudah dinaikkan oleh pemerintah," katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi komandan Kodim dengan pimpinan pemerintah daerah masing-masing, sehingga target yang dibebankan pemerintah dapat terwujud.
Dalam kunjungannya yang pertama kali di Makorem 081 Dhirotsaha Jaya Madiun, Pangdam V menekankan dan mengingatkan kepada seluruh anggota TNI AD untuk bekerja lebih baik lagi.(*)
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjend TNI Sumardi mengatakan hal itu saat berkunjung di Markas Korem 081/DSJ Madiun, Rabu, guna mengevaluasi kegiatan penyerapan beras petani di masing-masing daerah.
Menurut Sumardi, untuk meraih swasembada pangan, Jawa Timur ditarget pemerintah mampu menghasilkan 1,2 juta ton beras pada tahun ini.
Dari jumlah itu, pemerintah menginginkan wilayah Jawa Timur dapat menyokong penyerapan beras Bulog hingga 500.000 ton beras sampai akhir September 2015.
Hanya saja, hingga Selasa (25/8), realisasinya belum mencapai 50 persen.
"Jawa Timur itu ditarget bisa menyokong beras Bulog Jatim sebanyak 500.000 ton hingga akhir September. Sampai saat ini baru tercapai 236.000 ton, sehingga 50 persen saja belum dapat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa terpenuhi," ujar Sumardi kepada wartawan.
Ia menilai minimnya realisasi penyerapan beras itu disebabkan kurangnya kesadaran petani untuk menjual beras ke Bulog.
Menindaklanjuti hal itu, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI AD terutama di jajaran Kodam V/Brawijaya untuk memberikan dorongan kepada para petani agar mau menjual beras ke Bulog.
Prajurit TNI AD juga diminta membantu dalam hal perbaikan irigasi serta pengawasan distribusi pupuk bersubsidi dan bibit tanaman.
"Petani harus didorong agar mau menjual berasnya ke bulog. Paling tidak, mau menjual 50 persen beras yang dimilikiya ke bulog. Apalagi saat ini harganya sudah dinaikkan oleh pemerintah," katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi komandan Kodim dengan pimpinan pemerintah daerah masing-masing, sehingga target yang dibebankan pemerintah dapat terwujud.
Dalam kunjungannya yang pertama kali di Makorem 081 Dhirotsaha Jaya Madiun, Pangdam V menekankan dan mengingatkan kepada seluruh anggota TNI AD untuk bekerja lebih baik lagi.(*)