Banyuwangi (Antara Jatim) - Dua peselancar layang asal Australia merebut juara pertama untuk kategori berbeda dalam ajang "Tabuhan Island Pro Kiteboarding" di Pulau Tabuhan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang berakhir Minggu.
Peselancar layang Joshua Stephens (Australia) menjadi juara di kategori "high speed" serta Dan Sweeney (Australia) meraih juara pertama di kategori freestyle laki-laki. Untuk kategori high speed hanya dipilih satu orang juara.
Untuk kategori frestyle laki-laki, juara kedua diraih Christian Tio (Filipina) disusul Narapichit Pudla (Thailand).
"Ketiga nama yang berhasil juara kategori freestyle itu memang langganan jawara di sejumlah kompetisi selancar layang di berbagai negara," ujar Race Director Tabuhan Island Pro Kiteboarding Jeroen van Der Kooij.
Di kategori freestyle perempuan, Meiji dari Jepang berhasil menjadi yang pertama disusul Beatrice D. dari Swiss.
Di kategori racing (maraton) pria, peselancar layang dari Filipina Doque Delos Santos menjadi jawara. Delos Santos juga bukan nama asing di dunia kiteboarding. Dia termasuk peselancar layang top dunia.
Di tempat kedua, nama Narapichit Pudla kembali muncul disusul peselancar layang Indonesia, Komang Parde.
Kategori racing perempuan, juara pertama diraih Beatrice (Swiss) disusul Meiji dan Fu Sumsion (Tiongkok).
Ajang Tabuhan Island Pro Kiteboarding di Pulau Tabuhan, Banyuwangi, yang digelar sejak Sabtu (22/8) diikuti 52 peselancar profesional dari 20 negara.
Mereka antara lain berasal dari Belanda, Jerman, Austria, Prancis, Swedia, Finlandia, Rusia, Lithuania, Inggris, Brazil, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Indonesia.
Ajang bergengsi ini memperebutkan total hadiah Rp100 juta yang disediakan oleh Pemkab Banyuwangi dan sejumlah perusahaan besar di industri selancar, seperti Rip Curl, Rip Curl School of Surf, Airush, Huna Boards, Freedom Kiteboarding Magazine, dan Beach Hut and Surftime.
Kegiatan ini juga didukung distributor peralatan kiteboarding (selancar layang) dan windsurfing (selancar angin) terbesar di dunia, yaitu Best Kiteboarding.
Jeroen van Der Kooij mengatakan kompetisi selancar layang di Pulau Tabuhan telah menjadi magnet baru bagi para peselancar. Hal itu terbukti dari keikutsertaan peselancar profesional yang namanya sudah tak asing lagi di dunia olahraga ekstrem tersebut.
"Saat ini, Tabuhan Island Pro Kiteboarding telah menjadi event yang banyak dilirik dan diperhatikan. Saya berharap ke depan bisa terus bagus dan menjadi event yang terbesar di Asia Tenggara," ujar pria asal Belanda tersebut.
Dia optimistis Pulau Tabuhan bisa menjadi destinasi idola para peselancar karena karakteristik anginnya yang sangat sesuai, yaitu kecepatannya yang bisa mencapai 20 knot. Kecepatan itu tidak dimiliki tempat lain, seperti Bali.
"Pulau Tabuhan harus bisa menarik peminat kiteboarding dan windsurfing yang selama ini masih sangat banyak di Bali. Saya yakin itu bisa. Apalagi, Pulau Tabuhan sangat bersih, pasirnya putih, airnya jernih, dan punya kekayaan biota laut yang bakal jadi daya tarik tersendiri," ujar Van der Kooij.
Kiteboarding adalah olahraga air yang mengombinasikan selancar, paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis olahraga. Para atlet di papan selancar dihubungkan dengan layang-layang paralayang. Para peselancar layang memanfaatkan angin untuk menaklukkan air dan melayang-layang di udara, lalu melandai kembali berselancar di atas air dengan gerakan-gerakan yang akrobatik. (*)
Dua Peselancar Layang Australia Juara di Banyuwangi
Minggu, 23 Agustus 2015 18:42 WIB
Ketiga nama yang berhasil juara kategori freestyle itu memang langganan jawara di sejumlah kompetisi selancar layang di berbagai negara.