Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Central Asia (BCA) berkomitmen mendukung pengembangan kualitas pariwisata Indonesia dengan melakukan pelatihan kepada beberapa para pengelola desa wisata di Jawa Timur seiring besarnya potensi objek wisata di sejumlah daerah tersebut.
"Contoh, pelatihan diberikan kepada pengelola desa wisata Tamansari, Banyuwangi, Jatim. Pelaksanaannya dilakukan selama dua hari yakni tanggal 29-30 Juni 2015," kata Head of CSR BCA, Sapto Rachmadi, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Desa Taman Sari adalah sebuah desa yang terletak di Kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Kabupaten Banyuwangi. Secara administratif pemerintahan, kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen terletak dalam dua wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.
"Desa Wisata Taman Sari cukup potensial karena dikelilingi oleh perkebunan karet, cengkeh, kopi dan cokelat, serta berbagai macam flora maupun fauna. Seperti yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen," ujarnya.
Agenda itu, jelas dia, merupakan bukti besarnya kepedulian perusahaan dalam memperhatikan pengembangan industri pariwisata di Tanah Air. Ia optimistis kegiatan itu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta dalam mengembangkan industri pariwisata desa mereka.
"Pelatihan yang dilakukan bekerja sama dengan BCA Learning Service tersebut, adalah kelanjutan dari kegiatan benchmarking ke desa wisata Bejiharjo, paguyuban wirawisata Gelaran, Yogyakarta yang juga merupakan desa wisata binaan BCA," katanya.
Melalui pelatihan itu, tambah dia, para pengelola desa wisata Tamansari diajak untuk melihat bagaimana perkembangan industri pariwisata yang ada. Misalnya bagaimana pengembangan desa wisata Bejiharjo, paguyuban wirawisata Gelaran setelah melalui sejumlah pelatihan yang diberikan oleh BCA.
"Kami tidak hanya melakukan 'benchmarking' tapi juga memberikan pelatihan-pelatihan pengembangan bisnis pariwisata," katanya.
Bahkan, sebut dia, pihaknya berupaya menciptakan desa wisata binaan yang profesional dan memiliki kualitas pengelolaan yang baik. Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh desa wisata bisa semakin meningkat.
"Pelatihan terhadap sejumlah desa wisata yang berada di bawah naungan desa binaan menjadi fokus kegiatan kami. Dengan salah satu pilarnya yakni Solusi Bisnis Unggul," katanya..(*)