Surabaya (Antara Jatim) - Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya meminta Pegawai Negeri Sipil (PNS) mewaspadai aksi penipuan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab dengan modus menawari pengangkatan dalam jabatan struktural di tempatnya bekerja.
Kepala BKD Kota Surabaya, Mia Santi Dewi, di Surabaya, Kamis, mengatakan, modus penipuan itu mengatasnamakan pejabat struktural di BKD dengan permintaan transfer uang ke rekening salah satu pejabat struktural di BKD.
"Kami mengimbau pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya untuk lebih berhati-hati terkait maraknya penipuan itu," katanya.
Menurut dia, penipuan yang dilakukan melalui telepon tersebut, mengincar para pegawai yang berada di lingkungan kelurahan dan juga kecamatan di Kota Surabaya.
"Para pegawai dijanjikan mendapatkan jabatan struktural tertentu, atau dinaikkan jabatannya. Modusnya dengan meminta dan men-transfer sejumlah uang ke nomor rekening bank tertentu," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya merasa perlu memberikan statement resmi dikarenakan upaya penipuan melalui telepon kepada PNS di lingkungan Pemkot Surabaya, terutama kepada pegawai kelurahan dan kecamatan terkait pengangkatan dalam jabatan struktural.
Dia berharap, agar pegawai tidak sekadar percaya tetapi memiliki sikap curiga terhadap segala iming-iming atas promosi kenaikan jabatan maupun rotasi jabatan struktural.
Menurutnya, terkait promosi ataupun rotasi di lingkungan Pemkot Surabaya, sama sekali tidak ada pungutan biaya. "Pemerintah Kota Surabaya tidak pernah meminta imbalan dalam bentuk apapun dalam kaitanya dengan promosi ataupun rotasi dalam jabatan struktural dan urusan kepegawaian lainnya," katanya.
Oleh karena itu, Mia mengimbau kepada seluruh jajaran SKPD Kota Surabaya, agar selalu waspada. Tidak hanya waspada secara personal, tetapi juga memberitahukan kepada seluruh stafnya untuk tidak mudah percaya terhadap usaha penipuan baik berupa telpon maupun SMS atau yang lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. (*)