Surabaya (Antara Jatim) - Pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Timur turun menjelang Bulan Suci Ramadhan 2015 menjadi 11,07 persen dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya mencapai 12,04 persen.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Syarifuddin Bassara menyatakan, memasuki awal triwulan II tahun 2015 kondisi bank umum di Jatim masih tumbuh terbatas. Hal itu terlihat baik untuk perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun kredit.
"Performa DPK tumbuh sebesar 15,93 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 17,56 persen," katanya, di Surabaya, Selasa.
Di samping itu, jelas dia, situasi perbankan di Jatim tersebut seiring dengan suku bunga kredit yang masih cenderung stabil. Padahal suku bunga acuan (BI Rate) sudah diturunkan sejak Februari 2015 menjadi 7,50 persen.
"Suku bunga rata-rata tertimbang DPK untuk bulan April 2015 sebesar 4,49 persen atau turun dua basis poin (bps) dari bulan sebelumnya," ucapnya.
Akan tetapi, tambah dia, suku bunga rata-rata tertimbang kredit pada April 2015 justru meningkat sebesar satu bps menjadi 12,35 persen. Hal tersebut didorong oleh peningkatan dua bps pada suku bunga rata-rata tertimbang kredit modal kerja.
"Sesuai jenis penggunaannya, Kredit Modal Kerja (KMK) mendominasi 59,21 persen terhadap total kredit perbankan di Jatim atau setara Rp202,99 miliar " imbuhnya.
Posisi berikutnya, sebut dia, diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar Rp91,26 miliar atau menyumbang 26,62 persen terhadap total kredit perbankan di Jatim. Kemudian, Kredit Investasi sebesar Rp48,56 miliar (14,16 persen).
"Pertumbuhan Kredit Konsumsi merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang bulan laporan yaitu 13,07 persen (yoy). Terkait tertahannya pertumbuhan kredit disebabkan oleh melambatnya Kredit Modal Kerja yang memiliki porsi paling besar yaitu hanya tumbuh 11,30 persen (yoy) atau 0,27 persen (mtm)," tuturnya.(*)