Surabaya (Antara Jatim) - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memacu pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di sejumlah daerah di Jawa Timur guna memeratakan pasokan listrik hingga ke pelosok daerah di provinsi tersebut.
"Upaya kami itu juga dikarenakan rasio elektrifikasi di Jatim baru mencapai 80 persen atau masih 20 persen masyarakat di daerah ini belum teraliri listrik. Sementara, di Indonesia rasio elektrifikasi mencapai 78 persen," kata Plt Direktur Utama PT PJB, Muljo Adji A G, ditemui di kantornya, Jumat.
Dengan percepatan pembangunan pembangkit, yakin dia, permasalahan seperti itu dapat segera diatasi. Apalagi, pada masa mendatang pasokan listrik di Jatim kian meningkat sehingga pihaknya menjamin stok energi itu aman.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, pada bulan Januari 2015 PJB melalui Sekretaris Menteri ESDM, Arief Indarto telah melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pertama di daerah Bendungan Lodo Agung, Kelurahan Jegu, Kecamatan Lodoyo, Kabupaten Blitar, Jatim," ujarnya.
Pada pembangunan pembangkit itu, jelas dia, PT PJB hanya sebatas pelaksana dari pemerintah pusat. Sementara pembangunan pembangkit lainnya berada di Bendungan Lodo Agung II, Desa Serut, Kecamatan Kanigoro dan di sungai Brantas Desa Jugo, Kecamatan Kesamben.
"Untuk merealisasi pembangunan pembangkit yang dimulai pada tahun 2015, dibutuhkan dana sebesar Rp250 miliar," katanya.
Ia optimistis, dari pembangunan tiga pembangkit tersebut akan memiliki kapasitas hingga satu juta MegaWatt (MW). PT PJB menargetkan pembangunan PLTA itu ini diharapkan selesai dan bisa operasional pada dua tahun mendatang.
"Meski begitu, dalam pembangunan pembangkit tersebut kami tidak sendirian. Tapi, telah menjalin kerja sama dengan Perusahaan Jasa Tirta dan PLN," katanya.
Sementara itu, tambah dia, pembangunan tiga pembangkit dengan merealisasi PLTA dikarenakan selama ini air Sungai Brantas hanya dimanfaatkan untuk irigasi pertanian. Padahal, aliran air Sungai Brantas dapat menghasilkan energi.
"Bahkan, mampu meningkatkan ketersediaan pasokan listrik Jawa-Bali. Khususnya, agar listrik di wilayah itu aman dari pemadaman," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pembangunan pembangkit tersebut masih mengalami kendala. Salah satunya permasalahan perizinan pembebasan lahan untuk area pembangunan pembangkit.
"Apabila, masalah itu belum bisa teratasi dengan baik dan terus berlangsung maka kami khawatir dapat berdampak pada pasokan listrik di Jawa-Bali," katanya.(*)
PT PJB Pacu Pembangunan PLTA di Jawa Timur
Jumat, 5 Juni 2015 20:23 WIB