Pusat Studi Inggris Resmi Dibuka di Surabaya
Senin, 27 April 2015 17:47 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pusat Studi Inggris secara resmi dibuka di Surabaya oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Moazzam Malik yang didampingi Ketua Dewan Pembina British Council Sir Vernon Ellis, Senin.
"Keberadaan pusat studi ini sebagai bentuk komitmen kerja sama antara Inggris dan Indonesia," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Moazzam Malik di sela peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita.
Pusat studi yang terletak di lantai 3 area Grand City, Jalan Gubeng Pojok Surabaya tersebut diharapkan mampu mengajak anak-anak surabaya usia 6-18 tahun cakap dan fasih berbahasa inggris.
Selain itu, kata Moazzzam, pusat studi juga sebagai tempat masyarakat untuk mengetahui informasi tentang kebudayaan, sistem pendidikan dan apapun tentang kedua Negara.
"Secara umum, kerja sama ini juga diharapkan berdampak mahasiswa di Indonesia menempuh pendidikan di Inggris. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa Inggris belajar di Indonesia," katanya.
Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Pembina British Council Sir Vernon Ellis mengaku terkesan dengan keberadaan pusat studi dan sebagai wujud eratnya kemitraan antarkedua negara di berbagai sektor, terutama bidang riset dan pendidikan tinggi, kesenian, ekonomi kreatif serta pengembangan komunitas dan Bahasa Inggris.
"Terus terang saya terkesan dengan apa yang sudah dilakukan di Indonesia selama ini, tetapi masih banyak hal agar bisa dikembangkan lagi ke depannya," tukas pria yang mendapar gelar kebangsawanan dari Kerajaan Inggris atas dedikasinya di musik pada 2011 tersebut.
Eks Ketua Badan Opera Nasional Inggris itu menjelaskan, pihaknya akan memberikan sistem berbeda yang disertai dengan teknik-teknik khusus nantinya kepada para siswa yang menempuh pembelajaran di pusat studi tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur British Council Indonesia Sally Goggin mengaku sengaja mendirikan pusat studi di dalam area mal karena menilai lokasi di pusat perbelanjaan bisa membuat nyaman siswa maupun orang tuanya.
"Saat siswa belajar, orang tua atau kerabat bisa berbelanja, menonton atau sekadar jalan-jalan," ucapnya.
Pusat Studi Inggris di surabaya ini merupakan kali kedua yang didirikan setelah di Medan, Sumatera Utara, dan akan resmi dibuka di Jakarta pada Selasa (28/4).
Sementara itu, Sally Goggin menerangkan selama 2014 British Council telah menjangkau kurang lebih 16 juta warga Indonesia melalui berbagai program tatap muka dan digital, dan ditargetkan hingga mencapai 20 juta orang dalam beberapa tahun ke depan. (*)