Megawati Ziarah Dulu ke Makam Bung Karno
Selasa, 7 April 2015 16:35 WIB
Blitar (Antara Jatim) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ziarah dulu ke makam mantan Presiden pertama Soekarno atau Bung Karno yang sekaligus ayahandanya di Kota Blitar, Jawa Timur, sebelum membuka Kongres ke-4 PDIP di Sanur Bali.
"Ini merupakan tradisi Bu Mega memang secara khusus datang ke makam sebelum Kongres ke-4 partai," kata Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto ditemui di lokasi makam, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Selasa.
Ia mengatakan, dalam acara di Blitar saat ini hanya berziarah ke makam Bung Karno (sapaan akrab Soekarno). Di Blitar, juga tidak ada agenda lain selain ziarah.
Kongres ke-4 PDIP akan digelar pada 8 sampai 12 April di Bali. Pihaknya sudah menyiapkan dengan maksimal untuk kegiatan kongres itu.
Dalam kongres nantinya, lanjut Hasto juga berkaca kongres lima tahun sebelumnya. Dalam kongres sat itu, PDIP menempatkan diri sebagai partai ideologi dan semakin meneguhkan ke sumber, ide, ataupun gagasan Bung Karno.
Dengan landasan yang sama, pihaknya juga ingin terus mengukuhkan dan melanjutkan ideologi Bung Karno, memajukan bangsa ini.
"Ide gagasan, cita-cita, termasuk anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, semua dalam nafas yang sama, meneguhkan dan bersumber ide gagasan dari Bung Karno," ujarnya.
Kongres itu, menurut Hasto akan dihadiri seluruh pengurus partai baik di tingkat pusat, provinsi sampai daerah. Ketua Umum DPP PDIP Megawati juga akan membuka acara tersebut.
Megawati datang ke Blitar menggunakan jalur udara, setelah sebelumnya juga menggunakan jalur udara turun di Lanud Abdurrahman Saleh KBRN, Malang. Ia ditemani sejumlah keluarga dan pengurus partai saat ziarah tersebut.
Pengamanan saat ziarah juga cukup ketat. Sesaat sebelum kedatangan Megawati, lokasi makam disterilkan. Sejumlah peziarah tidak diizinkan masuk terlebih dahulu, menunggu kedatangan Megawati.
Hujan deras juga mewarnai kedatangan Mega ke makam tersebut. Bahkan, hujan juga belum reda sampai Mega dan rombongan pulang, meninggalkan makam. (*)