Mahasiswa Madiun Tolak Kedatangan Jokowi
Kamis, 5 Maret 2015 22:52 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Madiun, Kamis, menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Presiden RI Joko Widodo yang akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Ponorogo dan Madiun, Jawa Timur pada tanggal 6-7 Maret 2015.
Koordinator aksi, Husain Fatta Mizani, mengatakan, dalam aksi tersebut mereka memiliki lima tuntutan penting. Di antaranya, normalisasi harga beras, stabilisasi harga elpiji, kembalikan subsidi BBM, perbaiki distributor pupuk, dan kembalikan aset-aset bangsa Indonesia yang sudah dikontrakkan ke pihak asing.
"Kami menolak kedatangan Jokowi ke Madiun. Kondisi negara yang semakin sulit ini semua tanggung jawab pemerintah, jangan membuat masyarakat semakin galau," ujar Husain.
Menurut dia, lima poin yang menjadi tuntutan mahasiswa itu merupakan aspirasi masyarakat, sebab dengan penerapan kebijakan yang berubah-ubah, menimbulkan keresahan semua elemen masyarakat.
Ia menjelaskan, baru-baru ini, masyarakat dibingungkan dengan sikap pemerintah yang kembali menerapkan kebijakan baru untuk menaikkan harga BBM. Seiring dengan hal itu, sebelumnya masyarakat juga diresahkan dengan mafia pupuk maupun tidak stabilnya harga beras di pasaran.
Mahasiswa berharap, pemerintah tidak mengikuti harga pasar yang berpedoman pada nilai dolar terhadap Rupiah. Sebab, hal itu akan semakin mempersulit keadaan masyarakat, terlebih rakyat kecil.
Dalam aksi tersebut, selain berorasi, mahasiswa juga melakukan aksi treatrikal sambil menabur bunga ke salah satu demostrans yang dibungkus kain putih.
Sementara, itu rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Ponorogo pada Jumat(6/3) adalah untuk panen raya padi di Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo dan dilanjutkan dengan panen raya jagung di kawasan Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Sukun di Desa Sukun, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
Sedangkan di Madiun pada Sabtu (7/3), Presiden direncanakan akan berkunjung ke PT Industri Kereta Api (PT INKA) dan sejumlah lokasi di Mlilir, Dolopo, Kabupaten Madiun.
Adapun, kunjungan Presiden Jokowi ke wilayah Ponorogo dan Madiun tersebut masih berhubungan dengan pelaksanaan program swasembada pangan yang ditargetkan hingga tiga tahun ke depan. (*)