Bulog Madiun Gelar Operasi Pasar Beras
Jumat, 27 Februari 2015 14:13 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun, Jawa Timur, mengadakan operasi pasar (OP) di sejumlah titik di wilayah kerjanya sebagai upaya menurunkan harga beras di pasaran yang telah mencapai Rp9.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Suharto Djabar, Jumat, mengatakan, beras yang dijual dalam operasi pasar ada dua macam. Yakni beras jenis medium dan beras jenis premium. Semuanya dijual jauh di bawah harga pasar.
"Untuk beras jenis medium, kami jual dengan harga Rp7.400 per Kilogram. Sedangkan jenis premium seharga Rp9.500 per Kilogram, dengan kemasan masing-masing lima Kilograman," ujar Suharto Djabar di lokasi operasi pasar di Pasar Sleko Kota Madiun.
Menurut dia, ada empat titik pelaksaan operasi pasar tersebut. Yakni di Pasar Sleko Kota Madiun, depan kantor Bulog Sub Divre IV Madiun, Pasar Beran Ngawi, dan Pasar Besar Ngawi.
"Jatah operasi pasar di empat titik itu sekitar 10 ton, namun akan ditambah jika permintaan masyarakat meningkat. Titik tempat operasi pasar juga tidak sama setiap harinya. Bisa saja berganti tempat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," kata dia.
Ia menjelaskan, operasi pasar tersebut sesuai dengan instruksi dari Kementerian Perdagangan dan akan dilakukan terus hingga harga beras di pasaran kembali normal. Yakni harga normal jenis medium sekitar Rp7.000 hingga Rp7.500 per Kilogram serta premium Rp9.000 hingga Rp9.500 per kilogram.
Sementara, harga beras medium di wilayah Madiun dan sekitarnya saat ini berkisar antara Rp9.000 hingga Rp10.500 per Kilogram, serta premium berkisar Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
Suharto Djabar menambahkan, dengan digelarnya operasi pasar, pihaknya berharap harga beras di pasaran akan terkerek turun. Hal itu karena stok di pasaran bertambah.
Bulog melakukan operasi pasar dengan dua pola, yakni melalui raskin dan penjualan ke tempat-tempat umum seperti ini. Untuk raskin, bulan Januari dan Februari 2015 telah digelontorkan sebanyak 5.000 ton.
"Diharapakan dengan penggelontoran raskin dan operasi pasar ini, harga beras di pasaran akan turun. Apalagi, sebentar lagi, wilayah Ngawi dan Kabupaten Madiun akan memasuki masa panen," urainya.
Salah satu warga Kelurahan Kuncen, Kota Madiun, Mbah Kanti, mengaku senang dengan adanaya operasi pasar tersebut. Sebab, ia bisa kembali mendapatkan beras dengan harga murah.
"Ya senang bisa membeli beras dengan harga murah. Ini tadi saya beli seharga Rp7.400 per Kilogram, sedangkan harga di pasaran sudah hampir Rp10.000 per Kilogram. Kalau bisa ada kegiatan seperti ini terus supaya rakyat ringan," kata Mbah Kanti. (*)