BPBD Jombang Masih Hitung Kerugian Akibat Banjir
Minggu, 22 Februari 2015 17:27 WIB
Jombang (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih menghitung kerugian yang disebabkan musibah banjir yang melanda sejumlah kecamatan di daerah itu.
"Kami masih hitung angka pastinya kerugian itu. Penghitungan dilakukan sejumlah tim, salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jombang," kata Kepala BPBD Kabupaten Jombang Nur Huda di Jombang, Minggu.
Ia mengatakan, saat ini tim juga masih melakukan rekapitulasi kerugian yang disebabkan musibah banjir tersebut. Sejumlah bangunan, baik milik warga ataupun fasilitas umum mengalami kerusakan.
Pihaknya mencontohkan, bangunan yang rusak itu adalah tanggul sungai yang ada di Dusun Joho Clumprit, Desa/Kecamatan Sumobito. Tanggul itu jebol sekitar 15 meter karena tergerus banjir. Selain merusak areal pertanian warga, air yang meluber dari tanggul yang jebol itu juga menggenangi rumah warga. Hal itu membuat aktivitas warga terganggu.
Ia juga mengatakan, untuk saat ini belum bisa dilakukan perbaikan di tanggul tersebut. Namun, pihaknya sudah membuat perencanaan untuk perbaikan tanggul yang akan dilakukan dengan memanfaatkan bronjong.
Ia sengaja menggunakan bronjong, sebab dinilai lebih kuat daripada menggunakan karung. Arus sungai di tempat itu juga tidak memungkinkan jika tanggul yang jebol ditutup dengan karung berisi pasir.
"Arusnya deras, dan jika menggunakan karung nanti akan hanyut. Penanganannya nanti pakai bronjong, tapi menunggu air surut," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk perbaikan memang tidak bisa langsung dilakukan sebab menunggu proses. Selain masih dihitung kerugian pasti, juga menunggu pengajuan anggaran untuk perbaikan titik-titik yang rusak tersebut.
"Yang jelas, kami secepatnya nanti akan melakukan perbaikan. Kami juga terus lembur dan rapat membahas ini," katanya.
Disinggung tentang banjir, ia mengatakan saat ini air benar-benar sudah surut di permukiman warga. Hal itu terpantau sejak Sabtu (21/2) malam. Jika sebelumnya, ketinggian air meningkat terus sejak banjir mulai datang, pada Kamis (19/2) malam, antara 1-2 meter, saat ini air sudah benar-benar surut. Warga pun juga sudah berbenah di rumah mereka masing-masing, membersihkan dari kotoran sisa banjir.
Musibah banjir menimpa sejumlah daerah di Kabupaten Jombang. Sejumlah daerah mengalami banjir, di antaranya di Kecamatan Mojoagung. Daerah yang terkena banjir itu di antaranya adalah Desa Kademangan, Janti, Gambiran, dan Mojotresno. Selain itu, banjir juga terjadi di Kecamatan Sumobito, namun yang terparah adalah Kecamatan Mojoagung.
Bahkan, akibat ketinggian air yang sampai 2 meter, lebih dari 2.000 warga mengungsi. Mereka tinggal di posko serta sejumlah lokasi yang bisa digunakan untuk tempat tinggal sementara.
Banjir itu terjadi karena tanggul sungai di daerah itu tidak mampu menampung air sungai kiriman dari Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, serta dari Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Selain itu, geografis daerah yang berada lebih rendah, membuat daerah itu juga sering dilanda banjir musiman. (*)