Surabaya (Antara Jatim) - Depresiasi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mempengaruhi penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor secara nasional karena mengurangi animo masyarakat otomotif di Tanah Air untuk membeli kendaraan tersebut. "Fluktuasi nilai tukar rupiah memberi tekanan terhadap harga jual kendaraan bermotor terutama mobil. Penyebabnya, masih banyak komponen perakitan yang impor," kata Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance, I Dewa Made Susila, di Surabaya, Jumat. Kondisi itu, ungkap dia, juga dipicu menurunnya daya beli masyarakat sehingga terjadi penundaan untuk membeli kendaraan. Hal tersebut kemudian berujung pada penjualan kendaraan bermotor di Indonesia selama tahun 2014. "Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), jumlah penjualan sepeda motor baru di Indonesia pada tahun 2014 hanya mencapai 7,9 juta unit," ujarnya. Angka tersebut, jelas dia, justru meningkat sedikit dibandingkan tahun 2013 sebanyak 7,8 juta unit. Di sisi lain, besaran penjualan sepeda motor baru tahun 2014 lebih rendah daripada pencapaian tahun 2011 sebanyak 8,1 juta unit. "Sementara, dari sisi penjualan mobil baru secara nasional sesuai data Gaikindo turun dua persen menjadi 1,20 juta unit selama tahun 2014. Padahal, tahun 2013 tercatat 1,22 juta unit," katanya. Penurunan penjualan mobil baru itu, tambah dia, terjadi pada tahun 2014 setelah tren peningkatan penjualan mobil nasional berlangsung dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Kemudian, kenaikan pada suku bunga acuan mendorong kenaikan pada suku bunga pinjaman dari sektor perbankan dan pasar modal.(*)
Depresiasi Rupiah Pengaruhi Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Jumat, 30 Januari 2015 8:41 WIB