Kondisi Satu Bayi Kembar Lima Memburuk
Rabu, 21 Januari 2015 23:21 WIB
Tulungagung (Antara Jatim) - Kondisi kesehatan salah satu bayi kembar lima yang lahir di RSUD dr Iskak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memburuk karena organ jantung dan paru-paru tidak berfungsi normal.
"Dari empat bayi yang lahir hidup (satu meninggal), satu yang paling kecil dengan bobot 860 gram mendapat penanganan khusus karena kondisinya memburuk," kata Humas RSUD dr Iskak, Mohammad Rifai, di Tulungagung, Rabu.
Menurut dia, penurunan kondisi kesehatan pada bayi kembar terjadi lantaran mereka lahir prematur dengan bobot di bawah normal.
Untuk menyelamatkan keempat bayi kembar yang lahir hidup tersebut, lanjut Rifai, tim medis RSUD dr Iskak melakukan penanganan secara intensif.
Mereka kini kemungkinan akan dirawat di RSUD selama 36 pekan (sembilan bulan). Hal itu untuk memulihkan jantung dan paru-paru bisa lebih fungsi dan meningkatkan berat badan bayi sehingga tumbuh normal. "Kalau kondisi ibu bayi membaik," kata Rifai.
Diberitakan sebelumnya, bayi kembar lima lahir melalui proses persalinan normal di RSUD dr Iskak Tulungagung, dari rahim seorang ibu bernama Yuni Yuanita (34) pada Senin (19/1) dini hari.
Empat bayi yang semuanya berjenis kelamin perempuan lahir hidup dengan organ tubuh lengkap (utuh), sementara satu bayi kembar lainnya diketahui telah meninggal sejak masih di dalam kandungan.
Menurut dr Irfani Baihaqi, kelahiran bayi kembar lima tersebut sangat langka.
Dalam dunia persalinan, terang dia, meninggalnya satu bayi kembar biasa disebut dengan istilah "twin to twin tranfusion", yakni suatu kondisi medis yang ditandai dengan distribusi yang tidak merata dari aliran darah di antara sepasang kembar monozigotik (identik) yang berbagi plasenta.
Salah satu bayi menerima suplai darah yang lebih sedikit yang dikenal sebagai bayi donor sedangkan bayi kembar lainnya yang lebih banyak menerima suplai darah dikenal sebagai bayi resipien.
"Jadi bayi (orok) yang satu mengorbankan dirinya agar yang lain bisa tetap hidup," urainya. (*)