Tanggul Bengawan Solo Di Sejumlah Lokasi Kritis
Senin, 15 Desember 2014 9:55 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan tanggul Bengawan Solo di sejumlah lokasi di hilir Jawa Timur, di Bojonegoro, Tuban dan Gresik, kritis.
"Sejumlah tanggul Bengawan Solo di Hilir Jatim, yang kritis sudah kami laporkan kepada Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, agar ada penanganan sebelum banjir datang," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Senin.
Menurut dia, sejumlah tanggul kritis di Jatim bisa mengakibatkan terjadinya genangan banjir yang meredam pemukiman warga dan persawahan jika sewaktu-waktu Bengawan Solo meluap.
Ia menyebutkan tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, longsor sepanjang 50 meter dengan kedalaman 6 meter.
Selain itu, tanggul di Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, mengalami penurunan di dua lokasi masing-masing sepanjang 50 meter dengan kedalaman berkisar 0,30-0,50 meter.
Di Gresik, tanggul di Desa Jombang, Kecamatan Delik, juga longsor sepanjang 100 meter sedalam 5 meter. Lainnya tanggul di Desa Lundo, Kecamatan Benjeng, longsor sepanjang 210 meter dengan kedalaman 4 meter.
Masih di Gresik, juga terjadi tanggul longsor di Desa Bengkelo Lor, Kecamatan Benjeng, longsor sepanjang 43 meter sedalam 4,50 meter dan di Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, sepanjang 85 meter.
Di Tuban, tanggul di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, longsor sepanjang 60 meter, sedalam 4 meter. Selain itu, lanjut dia, tanggul di Desa Banjararum, Kecamatan Rengel, juga rusak, tapi saat ini Balai Besar Bengawean Solo di Solo, Jawa tengah, sedang melakukan perbaikan.
"Tanggul dan "parapet" di Kecamatan Rengel, yang diperbaiki panjangnya 190 meter," jelas dia.
Di Lamongan, tanggul di Desa Bedahan, Kecamatan Babat, longsor sepanjang 50 meter, sedalam 3 meter dan di Desa Taji, juga Kecamatan Babat, longsor sepanjang 200 meter.
Di Desa Watangpanjang, Kecamatan Karangbinangun, tanggul desa jebol sepanjang 7 meter, yang sekarang dalam perbaikan secara darurat oleh masyarakat.
Sedangkan di Desa Candi Tunggal, Kecamatan Kalitengah, tanggul sepanjang 50 meter, selebar 3 meter, terkikis air dan di Desa Glurahploso, Kecamatan Benjeng, tanggul sepanjang 200 meter mengalami penurunan.
Masih di Lamongan, lanjutnya, tanggul di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, juga longsor sepanjang 50 meter."Kami sudah menginstruksikan pemkab di empat kabupaten di daerah hilir Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman datangnya banjir," tandasnya. (*)